-(1).png)
BAITULLAH.CO.ID – Pernahkah kamu benar-benar merenung, berapa banyak
nikmat yang Allah SWT berikan hari ini? Dari udara yang kita hirup, kesehatan yang kita rasakan, hingga senyuman orang terkasih di sekitar kita, semua itu adalah rahmat yang tak ternilai. Namun, kenapa kita sering lupa bersyukur? Kenapa hanya saat masalah datang, kita baru mengingat Allah?
Allah SWT telah mengingatkan kita dalam Al-Qur'an:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim: 7)
Ketika Hati Lupa Bersyukur
Lupa bersyukur itu seperti hati yang pelan-pelan mengeras. Rasulullah SAW mengingatkan bahaya ini:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا ذَكَرْتَنِي شَكَرْتَنِي، وَإِذَا نَسِيتَنِي كَفَرْتَنِي
"Allah berfirman: Wahai anak Adam, selama engkau mengingat-Ku, maka engkau telah bersyukur kepada-Ku. Namun, jika engkau melupakan-Ku, maka engkau telah kufur kepada-Ku.” (HR. Thabrani)
Kufur nikmat tidak hanya membuat kita lupa kepada Allah, tetapi juga menjauhkan keberkahan dalam hidup. Kita menjadi sulit menerima kebenaran, bahkan merasa kosong meskipun memiliki segalanya.
Rasulullah SAW mengajarkan kita bagaimana rasa syukur dapat mengubah hidup:
1. Bersyukur Saat Senang dan Sabar Saat Susah
Rasulullah SAW bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ... إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin! Semua urusannya adalah kebaikan. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)
2. Ucapan ‘Alhamdulillah’ Lebih Berharga dari Nikmat Dunia
Rasulullah SAW bersabda:
مَا أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَى عَبْدٍ نِعْمَةً فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، إِلَّا كَانَ الَّذِي أَعْطَاهُ أَفْضَلَ مِمَّا أَخَذَ
“Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba lalu ia mengucapkan ‘Alhamdulillah,’ kecuali ucapan itu lebih baik dari nikmat yang ia terima.” (HR. Ibnu Majah)
3. Bersyukur dengan Perbuatan Nyata
Dalam hadits qudsi disebutkan:
اعْمَلُوا آلَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Bekerjalah, wahai keluarga Daud, sebagai bentuk syukur (kepada Allah)." (QS. Saba: 13)
Syukur bukan hanya ucapan, tetapi juga tindakan. Membantu orang lain, menjaga salat, berbagi rezeki, atau menahan diri dari dosa adalah bentuk nyata dari rasa syukur.
Kisah Inspiratif Seorang Ibu
Pelukan Terakhir yang Mengajarkan Syukur
Ada sebuah kisah nyata yang begitu menyentuh hati dan mengajarkan arti bersyukur dari sudut pandang yang tak terduga