Yuk, Wujudkan Haji Sejak Muda! BPKH Tawarkan Setoran Awal Haji Jadi Mahar Pernikahan, Tertarik?
BAITULLAH.CO.ID – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tengah menggalakkan kampanye untuk mendorong generasi muda agar merencanakan ibadah haji lebih awal. Lewat program "Ayo Haji Muda," mereka mengajak kaum muda mulai menabung agar dapat melaksanakan haji di usia 40-50 tahun, usia yang dianggap matang secara fisik dan spiritual. Kampanye ini dipaparkan dalam acara Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta.
Baca Juga:
Kisah Hudzaifah bin Al-Yaman, Sahabat Rasulullah yang Mengetahui Tentang Rahasia Munafik Orang Madinah
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menekankan bahwa menyiapkan haji di usia muda akan memberi waktu lebih bagi para calon jamaah agar siap secara fisik dan rohani. “Haji adalah ibadah fisik yang membutuhkan kesiapan, dan jika mulai menabung sejak dini, mereka dapat berangkat pada usia yang optimal,” ujar Fadlul.
Dalam acara tersebut, BPKH juga mengusulkan ide unik: menjadikan setoran awal haji sebagai mahar pernikahan. Menurut Fadlul, menjadikan setoran haji sebagai mahar bisa memberikan nilai spiritual yang mendalam dan menjadi tanda awal kesiapan membangun rumah tangga yang berlandaskan ibadah. “Bayangkan jika pasangan muda di usia 25 tahun sudah berkomitmen untuk menabung haji bersama. Ini dapat membentuk pola pikir yang kuat dan bertanggung jawab,” katanya.
Daftar sekarang dan dapatkan penawaran spesial! Diskon sebesar Rp 500.000!
Saat ini, setoran awal haji minimal adalah Rp 25 juta. Fadlul berharap bahwa dengan menetapkan setoran haji sebagai mahar, generasi muda akan semakin terdorong untuk merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Selain itu, ia memastikan bahwa dana haji dikelola secara transparan oleh BPKH, dan masyarakat bisa mengakses laporan keuangan yang telah diaudit setiap tahunnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Rencanakan Perkampungan Haji-Umrah untuk Jemaah Indonesia di Arab Saudi
Dalam kesempatan yang sama, Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie memberikan panduan praktis untuk mengelola keuangan guna memudahkan generasi muda mempersiapkan haji sejak dini. Prita menyarankan agar mereka bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, menyiapkan anggaran khusus, serta konsisten dalam menabung.