Dibaca Sebelum atau Sesudah Minum, Doa Buka Puasa?
15 Maret 2024
BAITULLAH.CO.ID – Selain memulai puasa dibulan suci Ramadhan ada niat yang harus dibacakan terlebih dahulu sebelum terbitnya matahari. Begitupun dengan selesai menjalankan ibadah puasa ramadahan ada doa yang harus dibacakan. Berbuka puasa menjadi salah satu amalan penitng bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Diantara hal yang dianjurkan pada saat menjalankan ibadah puasa adalah menyegerakan waktu berbuka pada saat adzan magrib berkumandang.

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 109).

Baca Juga: Kisah Lengkap Nabi Ayub: Memiliki Kesabaran, Menderita Penyakit Kulit dan Mengeluarkan Air

Sebagian orang masih ada yang keliru, apakah doa buka puasa dibaca sebelum atau sesudah minum? Simak penjelasan dibawah agar tidak keliru lagi.

Melasir Liputan6.com, Jumat (15/3/2024), kenyataannya membaca doa yang paling benar yakni sesaat setelah selesainya berbuka puasa. Hal ini sudah dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin, sebagai berikut

وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده)
“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).

Salah satu alasan dalil penempatan membaca doa berbuka dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan memandang makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut, khususnya pada doa berbuka yang tercantum dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar di atas yang hanya pantas (al-munasib) diucapkan kala selesai berbuka puasa.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa tersebut sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah), tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka. Dalam kitab Busyra al-Karim dijelaskan:

ويسنّ أن يقول عنده أي عند إرادته والأولى بعده: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت
“Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka—tapi yang lebih utama setelah berbuka—membaca doa “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu,” (Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, Busyra al-Karim, hal. 598).

Doa Buka Puasa Ramadhan


اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya, Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Nyatanya selain doa buka puasa di atas, ada pula yang membaca doa berikut ini:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Artinya, Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357]

Baca Juga: Kapan Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan? Berikut Waktu Tepat Mengucapkannya
Sumber
Liputan6.com