Kapan Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan? Berikut Waktu Tepat Mengucapkannya
14 Maret 2024
BAITULLAH.CO.ID – Segala sesuatu yang akan dilakukan pasti membutuhkan niat yang jelas, agar apa yang kita jalankan tentunya dengan sepenuh hati. Sama seperti puasa Ramadhan, niat puasa Ramadhan menjadi salah satu yang sering diucapkan di Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu oleh umat Islam, banyak kebaikan pada bulan ini. Untuk menyempurnakan ibadah wajib ini, perlu diketahui apa niat puasa Ramadhan dan kapan waktu baik untuk membacanya.

Disebutkan olah para ulama bahwa waktu terbaik untuk membaca niat puasa Ramadhan adalah di malam hari, sebelum fajar (matahari terbit/subuh) atau malam sendiri diartikan sebagai waktu antara Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh).

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2024: Baitullah Meriahkan Makna Fest

Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Iqna'-nya sebagai berikut:

‎‎ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.

Artinya: "Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qada, atau puasa nazar. Syarat ini berdasar pada hadis Rasulullah Saw, 'Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.' Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadis."

Dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan adalah pada malam hari, alangkah baiknya dibaca sebelum tidur atau setelah makan sahur. Karena selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak diperkenankan menjalankan puasa sunnah atau puasa lainnya selain puasa wajib, maka niat puasa Ramadhan wajib dan perlu diperbaharui setiap hari selama bulan suci Ramadhan.

Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramdhan

Lebih Utama dari Ibadah
Membaca niat puasa Ramadhan keutamaannya adalah lebih utama dari ibadah. Bahkan hanya dengan niat maka seseorang bisa mendapatkan pahala karena sudah mengerjakan amalan yang baik. sebagaimana hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW dari umar RA, sebagai berikut,

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.”

Hadis di atas kemudian diperkuat lagi dengan hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:

“فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة.

Artinya: “Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.”

Mendapat Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
Membaca niat puasa Ramadhan keutamaannya adalah mendapat kebahagiaan di Dunia dan Akhirat. Tentu dengan niat tersebut adalah semata-mata hanya untuk Allah SWT dengan didasari rasa kesungguhan. Sebagaimana, firman Allah SWT dalam Quran surat Al-Isra ayat 18-19, berikut,

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا (18)
وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا (19)

Artinya: “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.” (QS. Al-Isra: 18 – 19).
Sumber