Kabar Terbaru, Imam Tarawih Masjidil Haram Lakukan Sujud Sahwi
19 Maret 2024
BAITULLAH.CO.ID – Moment langka terjadi pada saat sedang melakukan shalat Tarawih di Masjidil Haram tadi malam. Imam Syekh Yasir Al Dawsary melakukan sujud sahwi atau sujud ketika melakukan kesalahan dalam shalat.

Hal ini terjadi pada shalat Tarawih malam ke-8 Ramadhan, Minggu, (17/3/2024) malam. Peristiwa langka ini dibagikan Haramain Archive melalui akun X yang diunggah ulang oleh media lokal Inside the Haramain (Haramain Sharifain).

“Kasus yang jarang terjadi, Syekh Yasir Al Dawsary melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa) selama shalat Tarawih. Imam duduk setelah melakukan 1 rakaat karena kesalahannya dan kemudia bangun setelah diingatkan,” dijelaskan pada unggahan tersebut dikutip, Selasa (19/3/2023).

terdapat dua orang yang bertindak sebagai imam pada shalat Tarawih dan witir di Masjidil Haram tadi malam, yaitu Syekh Baleela dan dilanjutkan Syekh Yasir Al Dawsary pada bagian kedua sekaligus mengimami shalat witir hingga selesai.

Sujud Sahwi Disyariatkan dalam Islam

Melasir dari Detikhikmah, Selasa, (19/3/2024) sujud sahwi atau sujud ketika melakukan kesalahan atau lupa dalam shalat, telah disyariatkan dalam Islam. Bahkan disebutkan dalam kitab Shalatul Mu’min karya Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Wahthani yang diterjemahkan Abu Khadijah, Imam Ahmad mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah beberapa kali melakukan sujud sahwi.

“Dalam masalah sujud sahwi ada lima hal yang bisa dicatat dari Nabi SAW. Pertama, beliau pernah salam pada rakaat dua (lalu menyempurnakannya) kemudian melakukan sujud sahwi. Kedua, beliau pernah salam pada rakaat ketiga (lalu menyempurnakannya) kemudian melakukan sujud sahwi. Ketiga, beliau pernah mengerjakan shalat dengan jumlah rakaat lebih banyak daripada semestinya (lalu sujud sahwi). Keempat, beliau pernah mengerjakan shalat dengan jumlah kurang dari yang semestinya lalu sujud sahwi. Dan Kelima, beliau pernah langsung berdiri pada rakaat kedua tanpa melakukan tasyahud awal (lalu sujud sahwi).” (Riwayat ini terdapat dalam Al Mughni)

Dalil pelaksanaan sujud sahwi juga dijelaskan Abu Sa'id yang dia marfu'kan,

إِذَا شَكٍّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلَاثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحْ الشَّكَ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِثْمَامًا لَأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: "Jika seseorang dari kalian merasa ragu dalam salatnya sehingga dia tidak tahu sudah berapa rakaat dia mengerjakan shalat apakah 3 atau 4, hendaklah dia membuang apa yang membuatnya ragu dan mengambil apa yang membuatnya yakin (yakni jumlah rakaat yang lebih sedikit lalu menyempurnakannya) lalu melakukan sujud 2 kali sebelum salam. Jika ternyata dia mengerjakan shalat sebanyak 5 rakaat, maka kedua sujud sahwinya itu menjadi penggenap shalatnya; dan jika ternyata dia benar mengerjakan salat sebanyak 4 rakaat, maka kedua sujud sahwinya itu sebagai bentuk penghinaan terhadap setan." (HR Muslim)
Sumber