Kisah Abu Bakar Mendapat Julukan Ash-Shiddiq dan Al-�Atiq
12 Agustus 2024
BAITULLAH.CO.ID – Melasir buku Kisah Edukatif 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga asal julukan "ash-Shiddiq" untuk Abu Bakar berkisah ketika Rasulullah SAW mengabarkan suatu hal, Abu Bakar selalu menjadi orang pertama yang membenarkan dan mempercayainya.

Baca Juga: 3 Perubahan Sikap Orang yang Telah Meraih Haji Mabrur

Keyakinannya sangat kuat bahwa Rasulullah tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya. Karena kesetiaan dan kepercayaannya yang tak tergoyahkan, Abu Bakar dikenal dengan julukan "ash-Shiddiq" yang berarti "orang yang selalu membenarkan." Julukan itu semakin melekat pada dirinya setelah peristiwa Isra' dan Mi'raj.

Kala itu, sekelompok orang musyrik mendatangi Abu Bakar dan menanyakan pendapatnya tentang cerita perjalanan Rasulullah SAW ke Baitul Maqdis pada malam sebelumnya. Dengan tegas, Abu Bakar menanyakan apakah Rasulullah benar-benar mengatakan hal itu.

Ketika mereka mengiyakan, Abu Bakar dengan yakin mengatakan bahwa jika Rasulullah menyatakan itu, maka itu pasti benar. Sejak saat itu Abu Bakar dianugerahi gelar "ash-Shiddiq (orang yang selalu membenarkan)."

Suatu hari, di sebuah jalan Kota Makkah dan di sekitar Ka'bah, Abu Bakar berkenalan dengan seseorang yang memiliki reputasi sebagai "al-Amin (orang yang dapat dipercaya)." Tanpa ia ketahui, sosok itu adalah Nabi Muhammad SAW, sebelum Allah mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul.

Namun, hati mereka berdua telah disatukan oleh rasa cinta kepada Allah, kesetiaan pada-Nya, menjaga amanah, berbuat baik, dan berbicara dengan jujur. Mereka terkenal dengan integritas dan kejujuran mereka sebelum Islam datang.

Abu Bakar ingin tahu lebih banyak tentang sosok "al-Amin" yang membuatnya terkesan, ia memutuskan untuk bergabung dengannya dalam perjalanan perdagangan ke Negeri Syam. Di sana, ia mendengar Rahib Buhaira mengungkapkan tanda-tanda kenabian pada temannya tersebut. Semakin hari, kekaguman Abu Bakar terhadap Nabi Muhammad SAW semakin bertambah.

Setelah mendengar bahwa sahabatnya, Muhammad, telah diutus sebagai Nabi, Abu Bakar segera mendatanginya dengan pertanyaan, "Wahai Abu Qasim, benarkah engkau telah diutus oleh Allah SWT untuk mengajak manusia kembali kepada-Nya, sebagai utusan-Nya?"
Rasulullah SAW dengan tegas membenarkan panggilan kenabian tersebut, sambil mengajak Abu Bakar untuk berjanji untuk menyembah Allah semata. Kemudian, beliau membacakan beberapa ayat Al-Qur'an kepada Abu Bakar.

Tanpa pikir panjang, Abu Bakar segera menerima ajakan Nabi untuk masuk Islam dan menolak untuk menyembah berhala. Dengan penuh keyakinan, ia bersumpah, "Demi Allah, aku tidak pernah menemukan kebohongan sedikit pun dari dirimu. Engkau adalah orang yang dapat dipercaya, selalu menjalin tali kekerabatan, dan senantiasa berbuat baik."

Kembali ke rumahnya sebagai seorang Muslim, Abu Bakar telah membenarkan kenabian Nabi Muhammad. Beliau menjadi orang pertama yang memeluk Islam. Rasulullah pun mengakui bahwa setiap orang yang diajaknya masuk Islam selalu dirundung keraguan dan pertanyaan.

Namun, Abu Bakar tak tergoyahkan dalam keyakinannya. Dengan tekad yang kokoh, dia menjawab panggilan-Nya tanpa keraguan sedikit pun. Sejak saat itu, Abu Bakar dianugerahi gelar "al-'Atiq" (orang yang telah dibebaskan oleh Allah dari siksa api neraka).

Baca Juga: Kisah Sahabat Rasulullah Syaban dan Penyesalannya Saat Sakaratul Maut
 
Abu Bakar Ash-Shiddiq, salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW dan khalifah pertama dalam Islam, dikenal dengan dua julukan mulia yakni Ash-Shiddiq dan Al-’Atiq.

Julukan Ash-Shiddiq
Julukan Ash-Shiddiq diberikan kepada Abu Bakar karena keteguhan imannya dan kebenaran keyakinannya. Suatu ketika, saat Rasulullah SAW mengabarkan tentang peristiwa Isra' Mi'raj—perjalanan malam ke Baitul Maqdis dan naik ke langit—banyak orang meragukannya. Namun, Abu Bakar dengan tegas membenarkan cerita Rasulullah tanpa keraguan. Ketulusan dan keimanan Abu Bakar inilah yang membuat Rasulullah SAW memberinya julukan Ash-Shiddiq, yang berarti "yang sangat jujur" atau "yang sangat benar."

Julukan Al-’Atiq
Julukan Al-’Atiq diberikan sebagai penghormatan atas sifatnya yang mulia. Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul julukan ini. Salah satunya adalah bahwa Al-’Atiq berarti "yang bebas" atau "terlepas dari api neraka," sebagai pengakuan atas ketulusan dan kebaikan hati Abu Bakar. Cerita lain menyebutkan bahwa julukan ini diberikan karena Abu Bakar memiliki sifat-sifat yang sangat baik dan unik, yang membedakannya dari orang lain.
Sumber
haibunda.com