Kisah Abu Bakar Sahabat Rasulullah yang menyelamatkan Bilal bin Rabah dari siksaan Umayah
15 Agustus 2024
BAITULLAH.CO.ID – Di masa awal Islam, ketika umat Islam masih minoritas di Kota Mekah, banyak dari mereka yang menjadi korban siksaan dan penindasan dari kaum Quraisy. Salah satu di antara mereka adalah Bilal bin Rabah, seorang budak yang dimiliki oleh Umayah bin Khalaf, seorang pemimpin Quraisy yang sangat membenci Islam.

Baca Juga: Rakernas Evaluasi Haji 1445 H Bahas Peningkatan Kualitas

Bilal adalah seorang lelaki yang dikenal dengan suaranya yang merdu dan kekuatan imannya. Meskipun dia hanya seorang budak, keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya sangatlah kuat. Ketika Bilal mengumumkan keislamannya, Umayah sangat marah dan mulai menyiksanya dengan cara yang begitu kejam. Setiap hari, Bilal dipaksa berbaring di atas pasir yang panas di tengah terik matahari, sementara Umayah meletakkan batu besar di atas dadanya.

Umayah berharap siksaan ini akan membuat Bilal meninggalkan Islam, tetapi Bilal terus meneriakkan kalimat "Ahad, Ahad!" (Allah itu Satu, Allah itu Satu).

Berita tentang penderitaan Bilal sampai kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW. Abu Bakar adalah seorang yang kaya raya dan sangat berpengaruh di kalangan Quraisy. Ketika mendengar bagaimana Bilal disiksa karena keimanannya, Abu Bakar merasa sangat tergugah. Dia memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Bilal.

Abu Bakar mendatangi Umayah dan menawarkan sejumlah uang sebagai tebusan untuk membebaskan Bilal. Umayah, yang terkejut dengan tawaran tersebut, melihat kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Dia meminta harga yang sangat tinggi, berharap Abu Bakar akan mundur. Namun, Abu Bakar, dengan tekadnya yang kuat, segera setuju untuk membayar jumlah yang diminta tanpa tawar-menawar.

Setelah transaksi selesai, Abu Bakar membawa Bilal ke tempat yang aman. Bilal yang sudah sangat lemah, namun tetap teguh dalam keimannya, dan sangat bersyukur atas kebebasannya. Dia berterima kasih kepada Abu Bakar, yang kemudian berkata, "Wahai Bilal, ini bukan aku yang menyelamatkanmu, tetapi Allah yang telah membebaskanmu dari siksaan ini."

Bilal kemudian menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling setia dan dikenal sebagai muazin pertama dalam sejarah Islam. Suaranya yang merdu sering kali mengumandangkan adzan, memanggil umat Islam untuk menunaikan salat.

Baca Juga: Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Peristiwa Tsaqidah Bani Sa'idah
Sumber