Cerita Baitullah Kumpulan artikel-artikel islami untuk kamu baca dan menambah wawasan dalam mengenal islam.

Suara Sang Pengendali Awan: Tanya Sahabat Nabi, Siapakah Dia Ya Rasulullah?

Petir menyambar di tengah lautan, Foto: pexels.com/Philippe Donn

BAITULLAH.CO.ID – Pada suatu hari, Rasulullah SAW pernah
ditanya tentang fenomena alam yang menakjubkan, petir (ar-ra’du). Beliau menjawab dengan sabdanya yang diriwayatkan dalam hadits shahih:

“Ar-Ra’du adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan, dan bersamanya ada pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”(HR. Tirmidzi no. 3117)

Penjelasan Rasulullah SAW ini mengingatkan kita bahwa petir bukanlah sekadar suara menakutkan tanpa makna. Sebaliknya, petir adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT, yang dikelola oleh para malaikat dengan tugas khusus.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ ۝١٩

Artinya: “Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (menghindar) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 19)

Menurut Imam As-Suyuti, petir (ar-ra’du) dalam ayat ini adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Sementara itu, kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat tersebut untuk menggiring mendung. Tafsir ini diperkuat oleh Tafsir Jalalain yang menjelaskan bahwa fenomena petir adalah bagian dari ketundukan alam semesta kepada kehendak Allah SWT.

 

Kisah Sahabat tentang Petir

Tidak hanya Rasulullah SAW, para sahabat juga memberikan contoh bagaimana mereka menyikapi suara petir dengan penuh keimanan. Dari ‘Ikrimah, diceritakan bahwa Abdullah bin Abbas RA, seorang ahli tafsir Al-Qur'an, memiliki kebiasaan khusus saat mendengar suara petir. Beliau mengucapkan:

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

Subhanalladzi sabbahat lahu

Artinya: “Maha Suci Allah yang para malaikat bertasbih kepada-Nya.”


Setelah membaca tasbih tersebut, beliau berkata:

“Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan, sebagaimana penggembala membentak hewannya.” (Lihat Adabul Mufrad no. 722, dinilai sebagai hadits hasan oleh Syaikh Al-Albani)


Doa Mendengar Petir

Kisah serupa juga datang dari Abdullah bin Az-Zubair RA. Ketika mendengar suara petir, beliau akan menghentikan pembicaraannya sejenak dan mengucapkan doa ini:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Subhanal-ladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaikatu min khiifatihi

Artinya: “Maha Suci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.”


Setelah membaca doa tersebut, beliau sering berkata:

“Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri." (Lihat Adabul Mufrad no. 723, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

 

Hikmah di Balik Suara Petir

Petir bukan hanya fenomena alam yang menakutkan, melainkan tanda kebesaran Allah SWT

twitter