Sahabat-sahabatnya heran. Mereka bertanya-tanya mengapa hanya di atas kepala Nabi, awan selalu berseliweran. Namun, Nabi hanya tersenyum dan berkata, "Ini adalah rahmat Allah yang senantiasa menaungiku."
Setiap kali Nabi Muhammad saw berbicara, awan itu seolah-olah turut memperindah suasana. Ketika panas terik datang, awan itu memberikan teduh, memberi kesegaran, seolah-olah menyampaikan rahmat Allah kepada mereka yang berada di sekitarnya.
Bahkan dalam perjalanan-perjalanan penting, seperti Hijrah ke Madinah, awan itu masih setia menemani. Ketika Nabi dan Abu Bakar melintasi gurun pasir yang luas, awan itu menjulang tinggi, melindungi mereka dari terik matahari dan menyediakan keteduhan bagi keduanya.
Ketika pertempuran-pertempuran terjadi, awan itu juga turut hadir, menandai kehadiran keberkahan dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Saat terjadi Pertempuran Badar yang terkenal, awan itu meliputi langit, memberikan bayangan kepada pasukan Muslim dan menebarkan rasa ketenangan di hati mereka.
Baca Juga:
Kisah Mukjizat Nabi Muhammad SAW Menurunkan Hujan
Awan di atas kepala Nabi Muhammad saw bukan sekadar fenomena alam biasa, tapi sebuah tanda keistimewaan, sebuah petunjuk bahwa Allah selalu melindungi dan memberkati beliau dalam setiap langkahnya. Bagi para sahabatnya, awan itu menjadi bukti akan keajaiban dan kebesaran Rasulullah saw, serta kekuasaan yang melindunginya di bawah naungan rahmat-Nya.