BAITULLAH.CO.ID – Musim haji sudah hampir dekat, dimana hanya tinggal empat bulan lagi setelah bulan Ramadhan, syawal, dzulhijjah, zulkaidah, dan yang terakhir bulan haji. Banyak Jemaah haji yang akan pergi berangkat ke Tanah Suci untuk memunaikan ibadah haji. bahkan tidak sedikit jumalah Jemaah yang akan berangkat.
Memasang cadangan air ini didasarkan dari pengalaman haji pada tahun lalu yaitu saat terjadinya keterlambatan pasokan air di beberapa tenda Jemaah.
Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji dan Umrah Kemenag Ramdhan Harisman sudah meninjau tempat penyimpanan cadangan air yang berlokasi di Mina tersebut pada Minggu, 3 Maret 2024. Beliau mengatakan, cadangan air pada area sekitar tenda Jemaah Indonesia tersimpan di dalam tabung-tabung besar yang ditanam.
"Tempat penyimpanan air cadangan itu berupa tabung-tabung besar yang ditanam pada sejumlah area di sekitar tenda jemaah haji Indonesia di Mina," kata dia, dilansir dari laman Kemenag, Selasa (5/3/2024).
Menurut Ramadan, pihak Arab Saudi masih terus melakukan persiapan. Selain menyiapkan tempat cadangan air juga telah merenovasi sejumlah tenda di Mina.
?"Ada sekitar 13 maktab yang tendanya sudah menggunakan dinding gypsum board dan AC split. Ini bagian dari peningkatan layanan. Semoga pada saatnya nanti semua sudah direnovasi," ungkap dia.
Lebih lanjut, Ramadan juga menjelaskan, jika jemaah haji Indonesia tahun ini diperkirakan tidak ada yang menempati tenda di Mina Jadid. Sebab, pemerintah sudah memesan tempat melalui e-hajj untuk lokasi mabit jemaah haji Indonesia selama di Mina.
"Dan, seluruhnya berada di wilayah Mina atau tidak ada yang di Mina Jadid," jelasnya.
"Diharapkan akan memudahkan proses evakuasi dan mobilitas layanan jemaah," ujar Ramadan.
Ramadan mengatakan juga telah mengecek jalur rute shuttle bus untuk jemaah Indonesia. "Kita juga cek jalur taradudi atau shuttle bus jemaah haji Indonesia, dari Makkah menuju Arafah, lalu ke Muzdalifah dan Mina hingga kembali lagi ke hotel di Makkah," pungkasnya.