Kisah Nabi Adam AS Sebagai Khalifah Pertama di Bumi
11 Januari 2024

Baitullah.co.id – Nabi Adam AS adalah manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT. Seluruh makhluk ciptaan-Nya termasuk para malaikat tunduk padanya, kecuali Iblis. Nabi Adam AS diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi.

Allah SWT pada saat itu, memberitakan kepada para malaikat bahwa ia akan menciptakan makhluk dari bangsa manusia. Makhluk ini diciptakan dari tanah di Bumi yang nantinya akan menjadi khalifah di Bumi.

Dilasir dari berbagai sumber, Kamis (11/1/2024). Kisah ini terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 30, yang berarti : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada pada malaikat. ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka Bumi,” terjemahan Q.S Al-Baraqah : 30

Baca Juga : Pecah! Jamaah Umroh 2023 dari Luar Saudi Alami Lonjakan Hingga 13,55 Juta  

Dikutip dari buku “The Prophets : Kisah Hikmah 25 Nabi Allah” karya Nian Noviyanti

Pada saat itu Allah SWT memerintahkan para malaikat, untuk mengambil tanah di muka Bumi. Malaikat Izrail berhasil menjalankan tugas dari Allah SWT untuk mengambil sari pati tanah di Bumi, setelah itu Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Karena diberikan akal, tubuh dan jiwa serta Allah SWT melengkapinya Nabi Adam AS dengan ilmu pengetahuan. Para malaikat pun diminta untuk bersujud kepada Nabi Adam AS sebagai bentuk penghormatan padanya. Nabi Adam AS pun berdiam dan hidup di surga selama beberapa waktu.

Pada satu waktu Nabi Adam AS merasa kesepian dan Allah SWT pun menciptakan Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam AS. Nabi Adam AS pun menikahi Siti Hawa dan mengizinkan mereka berdua untuk tinggal di dalam Surga dengan syarat tidak mendekati pohon khuldi. Selama bertahun-tahun hidup di dalam Surga, Nabi Adam AS dan Siti Hawa mematuhi aturan yang diberikan oleh Allah SWT untuk tidak mendekati pohon tersebut, tetapi perlahan setan mulai merayu mereka dengan tipu dayanya. Hingga pada akhirnya Nabi Adam AS dan Siti Hawa pun termakan oleh rayuan setan tersebut, Nabi Adam AS memetik buah pohon tersebut dan memakannya bersama Siti Hawa.

Setelah kejadian tersebut Adam dan Hawa merasakan rasa bersalah karena telah melanggar aturan, karena melanggar perintah itu, Allah SWT lalu memerintahkan Adam dan Hawa untuk turun ke Bumi. Saat mereka berada di Bumi, Adam merasa bersalah, keduanya pun meminta ampunan kepada Allah SWT dengan bertobat. Sebagai khalifah di Bumi, Nabi Adam AS diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang bertugas berdakwah di Bumi.

Singkat cerita, Nabi Adam AS jatuh sakit pada usianya yang ke 960 tahun. Lalu malaikat mencabut nyawa Adam, saat menemui ajalnya, ia memperoleh perlakuakn khusus dari pada malaikat.


Baca Juga : Kisah Ibnu Umar dan Penggembala Kambing yang Jujur

Dikutip dari buku Qashash Al-Anbiya, menyampaikan bahwa Nabi Adam AS wafat pada hari Jumat. Pada saat itu para malaikat menemui Nabi Adam AS sambil membawa balsam (wewangian) dan kain kafan dari Allah SWT yang berasal dari Surga.

Setelah mengetahui kedatangan para malaikat, Siti Hawa segera berlindung mendekati Nabi Adam AS. “Menjauhlah dariku, sesungguhnya aku datang sebelum kamu. Oleh sebab itu, menjauhlah dari hadapanku dan dari hadapan para malaikat Tuhanku” Ucapan Nabi Adam AS kepada Siti Hawa

Tidak lama dari itu, malaikat mencabut nyawa Nabi Adam AS, lalu memandikan, mengafani, hingga mengolesi tubuhnya dengan wewangian.

Selanjutnya, mereka mengubur jenazah beliau ke dalam liang kubur yang telah dipersiapkan. Menurut pendapat masyhur, jenazah beliau dikebumikan di pegunungan yang sama pada saat beliau di turunkan ke Bumi. Yakni pegunungan yang bernama Hindi. Namun, ada juga yang mengatakan jenazah Nabi Adam AS dikubur di Jabal Abu Qubais, sebuah gunung yang berada di Makkah, Arab Saudi.

Sumber