
Apakah Tanda-tanda Haji Mabrur? Para ulama menyebutkan ada tanda-tanda mabrurnya haji, berdasarkan keterangan al-Quran dan al-Hadits, namun itu tidak bisa memberikan kepastian mabrur tidaknya haji seseorang.
Di antara tanda-tanda haji mabrur yang telah disebutkan para ulama adalah:
Pertama: Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal, karena Allah tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
????? ??????? ??????? ??? ???????? ?????? ????????
“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Orang yang ingin hajinya mabrur harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabrur bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab mengucapkan sebuah syair :
Jika anda haji dengan harta tak halal asalnya.
Maka anda tidak berhaji, yang berhaji hanya rombongan anda.
Allah tidak terima kecuali yang halal saja.
Tidak semua yang haji mabrur hajinya.
Kedua: Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam . Paling tidak, rukun-rukun dan kewajibannya harus dijalankan, dan semua larangan harus ditinggalkan. Jika terjadi kesalahan, maka hendaknya segera melakukan penebusnya yang telah ditentukan.
Di samping itu, haji yang mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati, yang seiring dengan majunya zaman semakin sulit dijaga. Mari merenungkan perkataan Syuraih al-Qadhi, “Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.
Adapun terkait dengan tanda-tanda haji mabrur, hal ini telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah, di mana beliau berkata :
???? ??????? ?? ???? ?????? ?? ??????? ?????? ?? ??????
Haji mabrur adalah seseorang yang kembali (dari haji) dalam keadaan zuhud terhadap dunia dan betul-betul mengharap akhirat.” (Lihat Kitab Lathaif Al-Ma’aarif hal.125).
Berdasarkan penjelasan singkat dari Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah di atas, diketahui bahwa seseorang yang mendapatkan haji mabrur akan lebih mendahulukan akhirat sepanjang kehidupannya. Hal ini akan terlihat jelas dari kondisinya yang semakin tekun beribadah kepada Allah Azza Wajalla, serta menjauhkan dirinya hal-hal yang tidak bermanfaat.