
Tanda-Tanda Haji Mabrur Menurut Al-Qur'an
BAITULLAH.CO.ID – Haji mabrur adalah istilah untuk jemaah haji
yang berhasil menunaikan ibadah haji sesuai syariat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ada ganjaran besar bagi mereka yang mencapai haji mabrur, sehingga banyak orang berusaha keras agar hajinya diterima sebagai haji mabrur. Berikut adalah ciri-ciri haji mabrur:
Baca Juga:Kisah Nabi Muhammad SAW dan Mukjizat Keringatnya yang Harum
yang berhasil menunaikan ibadah haji sesuai syariat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ada ganjaran besar bagi mereka yang mencapai haji mabrur, sehingga banyak orang berusaha keras agar hajinya diterima sebagai haji mabrur. Berikut adalah ciri-ciri haji mabrur:
Baca Juga:Kisah Nabi Muhammad SAW dan Mukjizat Keringatnya yang Harum
Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan dengan sempurna. Perintah untuk menyempurnakan ibadah haji terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 196:
??????????? ???????? ????????????? ??????? ? ?????? ???????????? ????? ??????????? ???? ?????????? ????? ??????????? ???????????? ?????? ???????? ????????? ????????? ? ?????? ????? ???????? ?????????? ???? ????? ????? ????? ????????? ?????????? ????? ??????? ???? ???????? ???? ?????? ? ???????? ?????????? ? ?????? ????????? ????????????? ????? ???????? ????? ??????????? ???? ?????????? ?????? ????? ?????? ????????? ???????? ???????? ??? ???????? ?????????? ????? ?????????? ? ?????? ???????? ????????? ??????? ?????? ????? ?????? ???????? ???????? ??????????? ?????????? ? ?????????? ??????? ????????????? ????? ??????? ???????? ?????????? ? ???
Artinya: "Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu'), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya."
Menurut Muhammad Amanuddin, MA, dalam bukunya "Meraih Pahala Haji Mabrur Meski Belum Berangkat Haji", ayat di atas menjelaskan bahwa melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang mampu.
Dalam kaidah hukum Islam, kewajiban artinya jika dilakukan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan mendapatkan dosa. Oleh karena itu, seseorang yang mampu namun tidak pergi haji adalah orang yang berdosa.
Indikasi Haji Mabrur
Abdullah Gymnastiar, dalam bukunya "Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu", menyatakan bahwa haji mabrur berarti haji yang diterima oleh Allah SWT. Indikasinya adalah Allah menutup aib-aib kita dari pandangan manusia. Jika seseorang haji tetapi namanya hancur di masyarakat, dapat dinilai sejauh mana ibadah hajinya.
twitter