Puasa Tasua dan Asyura, Keistimewaan dan Perbedaannya di Bulan Muharram
02 Juli 2024
BAITULLAH.CO.ID – Puasa Tasua dan Asyura adalah ibadah sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram. Namun, apa yang membedakan antara kedua puasa ini?

Baca Juga: Aturan Baru, Mataf Masjidil Haram Hanya untuk Jemaah Umrah Berihram

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk berpuasa di bulan Muharram. Dalam buku "Dahsyatnya Puasa Sunah" karya H. Amirulloh Syarbini dan kawan-kawan, dijelaskan bahwa Muharram adalah bulan terbaik setelah Ramadan untuk berpuasa.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Oleh karena itu, umat Islam dapat melaksanakan puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram, yang keduanya memiliki keutamaan yang besar.
 

Perbedaan Puasa Tasua dan Asyura

Ada beberapa perbedaan antara puasa Tasua dan Asyura, terutama dalam hal waktu pelaksanaan dan bacaan niat. Berikut penjelasannya:
 
1. Waktu Pelaksanaan
Menurut buku "Fiqih Kontroversi Jilid 2" karya H. M. Anshary, puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura pada 10 Muharram.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Untuk tahun ini, berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 dari Kementerian Agama RI, puasa Tasua jatuh pada Senin, 15 Juli 2024, dan puasa Asyura pada Selasa, 16 Juli 2024.
 
2. Bacaan Niat
Niat puasa Tasua dan Asyura berbeda. Berikut adalah niatnya:
 
Niat Puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."
 
Niat Puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Asyura esok hari karena Allah Ta'ala."
 

Hukum dan Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Menurut kitab "Fiqih Islam wa Adillatuhu" oleh Prof. Wahbah Az Zuhaili, terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dan kawan-kawan, hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah, bukan wajib. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan pelaksanaannya.

Hadits dari Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan oleh Ahmad, dan hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, menegaskan kesunnahan puasa ini. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura. Kalian tidak diwajibkan berpuasa pada hari ini. Terserah kalian apakah mau berpuasa atau tidak." (HR Bukhari dan Muslim)
 

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Beberapa keutamaan dari puasa Tasua dan Asyura adalah:
 
1. Menghapus Dosa Setahun Lalu
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshary, Nabi SAW bersabda:
"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
 
2. Pembeda dengan Bangsa Yahudi
Puasa Tasua adalah pembeda dengan bangsa Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua pada 9 Muharram sebelum puasa Asyura keesokan harinya.
 
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA:
"Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Firaun.' Lalu Nabi SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya, 'Kamu lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah!'" (HR Bukhari)
 
3. Puasa Terbaik setelah Ramadan
Puasa Tasua dan Asyura yang dilakukan pada bulan Muharram dianggap sebagai puasa terbaik setelah puasa Ramadan.
 
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW ditanya:
"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?" Rasulullah menjawab, "Salat di tengah malam." Kemudian ditanya lagi, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?" Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kalian sebut bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

Baca Juga: Sujud Syukur Pengertian, Tata Cara, dan Bacaannya
 
Dengan demikian, puasa Tasua dan Asyura menjadi amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk meraih pahala dan keutamaan di bulan Muharram.
Sumber
Detikhikmah