Kisah Sa'ad bin Abi Waqqash Masuk Islam Bahkan Ditentang Sang Ibu
10 Juli 2024
BAITULLAH.CO.ID – Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberaniannya dan kepemimpinannya dalam berbagai pertempuran. Kisahnya dalam memeluk Islam dan menghadapi tentangan dari ibunya adalah salah satu kisah inspiratif dalam sejarah Islam.

Sa'ad bin Abi Waqqash dilahirkan di Mekah pada tahun 595 M. Ia berasal dari suku Quraisy dan termasuk dalam golongan yang terpandang. Sejak kecil, Sa'ad dikenal sebagai sosok yang kuat, tegas, dan berani. Ketika Islam mulai disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Sa'ad masih berusia muda, sekitar 17 tahun.

Baca Juga: Mengatasi Kebosanan Saat Pesawat Delay, Berikut Tips dan Trik
 
Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang pertama kali memeluk Islam. Ketika Sa'ad mendengar tentang ajaran Islam dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, ia merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh. Abu Bakar kemudian membawanya kepada Nabi Muhammad SAW, dan setelah mendengar ajaran Islam langsung dari Nabi, Sa'ad memutuskan untuk masuk Islam tanpa ragu-ragu.

Masuknya Sa'ad ke dalam agama Islam tidak diterima dengan baik oleh keluarganya, terutama oleh ibunya. Ibunya, yang sangat mencintai Sa'ad dan tidak ingin melihatnya mengikuti agama baru yang dianggap asing, berusaha keras untuk mengubah keputusan Sa'ad.

Ibunya memutuskan untuk melakukan mogok makan dan minum sebagai bentuk protes. Ia berkata kepada Sa'ad, "Aku tidak akan makan atau minum hingga engkau meninggalkan agama baru ini." Sang ibu berharap bahwa dengan cara ini, Sa'ad akan merasa bersalah dan kembali kepada agama nenek moyangnya.

Meskipun sangat mencintai ibunya, Sa'ad tetap teguh dalam keimanannya. Ia tidak tergoyahkan oleh ancaman dan penderitaan yang dilakukan oleh ibunya. Sa'ad dengan tegas berkata kepada ibunya, "Wahai Ibu, meskipun engkau memiliki seratus nyawa, dan nyawa itu keluar satu per satu, aku tidak akan meninggalkan agamaku ini."
Sa'ad berusaha menjelaskan kepada ibunya bahwa Islam adalah jalan kebenaran yang ia pilih dengan penuh kesadaran dan keyakinan. Ia juga berusaha merawat ibunya dengan penuh kasih sayang meskipun sang ibu terus berpuasa.

Setelah beberapa hari, ketika sang ibu melihat bahwa Sa'ad tetap teguh pada keyakinannya dan tidak terpengaruh oleh mogok makan yang ia lakukan, ia akhirnya menghentikan aksinya. Ibunya menyadari bahwa keimanan Sa'ad kepada Islam sangat kuat dan tidak bisa digoyahkan.
 
Kisah Sa'ad bin Abi Waqqash mengajarkan kita tentang keteguhan hati dan keberanian dalam memegang prinsip dan keyakinan. Meskipun menghadapi tekanan yang sangat besar dari keluarganya, khususnya dari ibunya, Sa'ad tetap memilih untuk mempertahankan imannya kepada Islam.

Selain itu, kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya sikap hormat dan kasih sayang kepada orang tua, meskipun ada perbedaan dalam keyakinan. Sa'ad tetap merawat dan memperhatikan ibunya dengan baik meskipun berada dalam situasi yang sulit.

Baca Juga: Kisah Ali bin Abi Thalib yang Dijuluki Dengan Singa Allah SWT
 
Kisah Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu contoh bagaimana seorang Muslim harus mempertahankan imannya dengan penuh keteguhan dan keberanian, serta tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang terdekat.
Sumber