Kisah Jin Abdullah ibnu Abhar Bela Rasulullah yang Dihina Kafir Quraisy
12 September 2024
BAITULLAH.CO.ID – Sosok Jin ini bernama Muhbar bin Abhar yang tinggal di Bukit Tursina. Jin Muhbar ini merupakan cucu bangsa Jin yang masuk Islam pada masa Nabi Sulaiman AS, Riwayat lain menyebut Jin ini masuk Islam di masa Nabi Nuh AS.

Baca Juga: Tips Mengenali Nomor dan Warna Pintu Masjid Nabawi, Ingat agar Tidak Tersesat!

Ketika tokoh-tokoh kafir Quraisy sedang berkumpul, mereka membicarakan Rasulullah SAW, nama-nama terkenal seperti Syaibah bin Rabiah, al Walid ibn Haris, Shafwan ibnu Umayyah, Aswad bin Abi Yaghuts, Kinanah Bin Rabbi dan lain sebagainya berkumpul.

Salah seorang di antara mereka kemudian berkata, “Muhammad mengajak kita menyembah tuhan yang tidak kita kenal tetapi ia tidak mencela tuhan kita.”

“Muhammad sebenarnya menghendaki harta,” ucap lainnya. Namun perbincangan kemudian berubah ketika seorang diantara mereka berkata, “Muhammad sebenarnya penyihir dan pembohong!”

Kemudian di antara mereka bertanya kepada Walid bin Haris, “Apa pendapatmu wahai Walid?” “Aku tidak bisa menjawab,” Katanya singkat.

Mendengar jawaban itu, mereka menuduh Walid sudah terkena ajakan Muhammad, Walid pun berkata dengan nada marah, “Beri aku tiga hari untuk menjawabnya.” Maka bubarlah perkumpulan itu. Kemudian Walid pulang ke rumahnya, disebutkan bahwa Walid mempunyai dua berhala yang terbuat dari manikam dan emas. Berhala itu diletakkan di atas kursi dan diberi pakaian yang mahal.

Walid kemudian sembahyang, ia tidak makan dan minum. Pada malam ketiga ia berkata kepada dua berhalanya, “Demi penyembahanku tiha hari berturut-turut katakan kepadaku tentang Muhammad.” Tiba-tiba ada yang berkata dari dalam berhala itu, “Muhammad itu bukan Nabi, jangan percaya dia.”

Mendengar hal itu Walid girang. Ia tidak tahu kalau ada Jin yang telah masuk ke dalam salah satu berhala Walid, kemudian menceritakan peristiwa ini kepada semua teman kafirnya, “Sudah saatnya kita katakan ini kepada Muhammad.”

Rasulullah SAW mendengar peristiwa tersebut ikut sedih, Lalu Malaikat Jibril datang dan berkata, “Celakalah yang membuat kata-kata itu wahai Muhammad.”

Kemudian kaum kafir meletakkan patung Hubal di suatu tempat. Mereka kemudian menyembahnya. Malam harinya mereka mengundang Rasulullah SAW untuk datang, Rasul pun datang ditemani Abdullah bin Mas’ud. Lalu Rasul duduk di tengah mereka. Maka masuklah jin yang beranam Musfir ke dalam tubuh Hubal. Ia kemudian mencaci maki Rasulullah, mendengar itu Abdullah bin Mas’ud menjadi bingung dan bertanya, “Ngomong apa itu wahai Rasulullah?”

“Wahai Abdullah, jangan takut ini setan,” jawab Rasulullah. Kemudian Rasulullah SAW pulang ke rumah, namun di tengah perjalanan bertemu dengan seorang penunggang kuda berbaju hijau. Orang penunggang kuda turun dan memberi salam “Siapa anda, alangkah indahnya salam anda kepadaku,” ucap Rasulullah.

“Saya adalah cucu bangsa Jin yang telah masuk Isalam pada masa Nabi Sulaiman, telah lama saya meninggalkan kampung saya. Bertepatan saat saya kembali, saya mendengar anak istri saya menangis, lalu saya bertanya mengapa menangis. Istriku pun menjawab bahwa musfir telah memperbohongkan Muhammad,” Jin itu kemudian berkata lagi “Mendengar hal itu saya kejar dia dan kutemukan di antara shafa dan Marwah dan aku menikamnya. Darahnya masih ada dipedangku.” Ucapnya.

Lalu Jin itu pergi ke tempat berhala. Kebetulan kaum kafir sedang mengadakan sembahyang. Mereka berkata, “Wahai Hubal! Gembiralah kami dengan ejekan kepada Muhammad!” Jin yang telah masuk pada tubuh Hubal itu kemudian berkata, “Wahai penduduk mekkah, orang ini adalah Nabi yang benar. Muhammad mengajakmu pada kebenaran tetapi kalian menganggapnya kebatilan. Jika kalian tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkan ajaran yang dibawanya tentunta kalian akan berada di neraka jahanam selama-lamanya.”

Baca Juga: Kisah Pendeta yang Memeluk Islam Setelah Membaca Kitab Taurat tentang Nabi Muhammad

“Ikutilah Muhammad! Yakinlah kebenarannya! Dialah Nabi Allah dan sebaik-baiknya makhluk.” Lalu Abu Jahal berdiri dan memungut arca itu, kemudian membantingnya. Arca itu pecah lalu dibakar. Rasulullah SAW kemudian pulang dengan hati gembira dan mengubah nama Jin Islam dan Tursina tersebut dengan Abdullah ibnu Abhar.

Sebagai bentuk pembelaannya kepada Rasulullah SAW, Jin itu melantunkan syair:
“Aku adalah Abdullah ibnu Abhar sesungguhnya aku telah membunuh setan yang durhaka yaitu Musfir.”
Sumber