Badan Haji dan Umrah Pisah dari Kemenag, Siap Tingkatkan Pelayanan di Tanah Suci
24 Oktober 2024
BAITULLAH.CO.ID – Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah penting dalam meningkatkan kualitas layanan ibadah haji dan umrah dengan membentuk Badan Haji dan Umrah yang mandiri, terpisah dari Kementerian Agama (Kemenag). Pembentukan badan ini diharapkan dapat meningkatkan fokus dan efektivitas dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan jamaah.

Menurut Kepala Badan Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, badan ini memiliki dua misi utama. Misi pertama adalah menjamin keamanan jamaah dalam setiap tahap perjalanan, mulai dari keberangkatan hingga kembali ke tanah air. Ini mencakup peningkatan kualitas transportasi dan penginapan, serta pengawasan ketat untuk memastikan setiap jamaah mendapatkan perlindungan maksimal. Misi kedua adalah memberikan kenyamanan bagi jamaah selama berada di Tanah Suci, terutama dalam hal akomodasi dan fasilitas pendukung selama ibadah.

Salah satu program unggulan yang dicanangkan adalah pembangunan Perkampungan Haji Indonesia di Tanah Suci. Program ini dirancang untuk memusatkan seluruh kegiatan jamaah Indonesia di satu lokasi, yang akan mempermudah pengelolaan logistik dan pelayanan bagi jamaah. Dengan adanya perkampungan khusus ini, diharapkan seluruh kebutuhan jamaah, baik saat haji maupun umrah, dapat terpenuhi dengan lebih efisien dan terkoordinasi dengan baik.

Selain itu, Badan Haji dan Umrah akan terus melakukan evaluasi dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki, baik dari segi pelayanan, fasilitas kesehatan, manajemen waktu, hingga perlindungan keselamatan. Irfan menegaskan bahwa setiap tahun ada evaluasi dari Kemenag, dan badan ini akan bekerja lebih intensif untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah.

Meskipun target kemandirian penuh baru akan tercapai pada tahun 2026, kolaborasi dengan Direktorat Haji dan Umrah Kemenag masih akan berlangsung hingga tahun 2025. Prabowo berharap bahwa melalui kemandirian ini, kualitas layanan haji dan umrah dapat mengalami peningkatan signifikan, sehingga jamaah Indonesia dapat beribadah dengan lebih nyaman dan aman.