
2. Mendorong Kerja Sama Ekonomi
Rasulullah mendorong kerjasama ekonomi di antara umat. Misalnya, orang yang tidak memiliki lahan bisa mengelola lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil. Contoh nyata kerjasama ini bisa dilihat antara kaum Anshar dan Muhajirin yang saling membantu setelah hijrah ke Madinah.
3. Menghindari Riba
Rasulullah SAW melarang riba karena hanya menguntungkan pihak yang lebih kaya dan merugikan yang miskin. Dengan menghindari riba, Rasulullah ingin menjaga agar perekonomian berjalan dengan adil dan keseimbangan ekonomi dapat tercapai.
4. Mengelola Keuangan dengan Bijak
Rasulullah juga mengajarkan untuk tidak mengandalkan meminta-minta, melainkan mengelola keuangan dengan bijak. Beliau memberi contoh kepada seorang sahabat miskin untuk menjual barang-barang yang dimilikinya dan menggunakannya sebagai modal usaha, sehingga ia bisa hidup mandiri.
5. Memberdayakan Orang Kaya melalui Zakat dan Sedekah
Dalam Islam, orang kaya dianjurkan untuk membantu yang kurang mampu melalui zakat, infak, dan sedekah. Dengan berbagi rezeki, diharapkan keseimbangan sosial dapat tercapai, namun sedekah ini diberikan hanya kepada yang benar-benar membutuhkan.
6. Menggunakan Harta Negara untuk Kesejahteraan Rakyat
Rasulullah juga menggunakan harta dari Baitul Mal atau kas negara untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, seperti kaum Muhajirin yang tidak memiliki rumah dan tinggal di emperan Masjid Nabawi. Harta negara digunakan untuk memastikan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Ingin Produktif? Ikuti Tips Mengatur Waktu ala Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memberikan teladan bahwa mengatasi kemiskinan bukan hanya melalui doa dan ibadah, tetapi juga dengan ikhtiar, kerja keras, kejujuran, dan saling membantu. Ajaran ini relevan untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari agar kita bisa hidup lebih berkecukupan dan jauh dari kemiskinan.