BAITULLAH.CO.ID – Arab Saudi baru saja meresmikan Sindalah, pulau mewah yang menjadi bagian dari proyek besar NEOM, gagasan ambisius dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Berada di Laut Merah, Sindalah menawarkan fasilitas eksklusif, mulai dari restoran mewah, hotel kelas dunia, hingga pelabuhan khusus kapal pesiar. Sebagai destinasi pariwisata mewah pertama dalam proyek NEOM, pulau ini dirancang untuk menarik perhatian para wisatawan dan pemilik kapal pesiar dari Eropa, Arab Saudi, dan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Baca Juga:
Mengupas Proyek NEOM, 5 Fakta Menarik Tentang Kota Masa Depan Arab Saud
Pulau Sindalah bukan sekadar destinasi baru, tetapi juga menjadi pintu gerbang NEOM menuju Laut Merah, yang memungkinkan akses lebih mudah bagi wisatawan internasional. CEO NEOM, Nadhmi al-Nasr, mengungkapkan bahwa pulau ini memberikan "pandangan pertama" dari portofolio destinasi dan pengembangan NEOM yang luas. Dengan luas mencapai 840.000 meter persegi, Sindalah dirancang untuk mampu menampung hingga 2.400 pengunjung per hari pada tahun 2028.
Pertama kali diumumkan oleh Putra Mahkota pada Desember 2022, pembukaan Sindalah ini menjadi pencapaian penting dalam perjalanan proyek NEOM. Gelombang pertama tamu undangan kini dapat merasakan keistimewaan pulau tersebut, yang terwujud setelah proses pembangunan selama dua tahun. Transformasi Sindalah dari ide menjadi kenyataan menunjukkan kemajuan signifikan dalam proyek NEOM.
Baca Juga:
Syarat dan Rukun Khutbah Jumat, Yuk Kenali Versi 4 Mazhab
Pembukaan Sindalah juga mendukung pencapaian Visi Saudi 2030, yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata dan diversifikasi ekonomi Arab Saudi. Sebagai destinasi pariwisata mewah, Sindalah menegaskan komitmen Arab Saudi dalam menghadirkan pengalaman wisata berkelas dunia yang memadukan inovasi teknologi, kemewahan, dan keindahan alam Laut Merah.