BAITULLAH.CO.ID – Merayakan Hari Ayah tidaklah dilarang dalam Islam, selama tidak bertentangan dengan syariat. Dilansir dari
Bincangsyariah, Fatwa dari Dar al-Ifta’ al-Urduniyyah (Lembaga Fatwa Kerajaan Yordania) menyatakan bahwa penghormatan kepada orang tua, seperti pada Hari Ibu atau Hari Ayah, merupakan tradisi yang baik dan tidak termasuk dalam kategori tasyabbuh (menyerupai orang non muslim) yang dilarang. Peringatan ini dianggap sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada orang tua, sesuai dengan anjuran Islam untuk berbakti kepada mereka.
Baca Juga:
Biaya Haji 2025 di Kuwait Turun Hingga 40%, Peluang untuk Mewujudkan Impian Berhaji!
Allah berfirman dalam Surat Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
”Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya..." (QS. Luqman: 14)
Dengan demikian, merayakan Hari Ayah bukanlah hal yang salah, tetapi merupakan salah satu cara menghormati orang tua sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam Surat Al-Isra ayat 23, Allah menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا*
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu..." (QS. Al-Isra: 23)
Kedudukan Ayah dalam Islam
Dalam Islam, seorang ayah memiliki peran yang sangat penting. Peran ayah diakui dalam Al-Quran dan dicontohkan oleh para nabi, seperti Nabi Nuh, Nabi Luth, dan Nabi Zakariya yang menampilkan keteladanan dalam mendidik dan melindungi keluarganya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut kedudukan ayah dalam Islam:
1. Sebagai Wali Keluarga
Ayah memiliki hak dan tanggung jawab untuk memberikan izin dan restu kepada anak-anaknya, terutama dalam urusan penting seperti pernikahan, pendidikan, dan pekerjaan. Seorang ayah harus bijaksana, adil, dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan demi masa depan anak-anaknya.
2. Sebagai Imam dalam Ibadah
Ayah berperan sebagai pemimpin dalam hal ibadah. Ia wajib mengajarkan dan membimbing keluarganya dalam menjalankan ajaran agama, seperti shalat, puasa, dan zakat. Seorang ayah yang shalih akan menjadi teladan dalam ketakwaan, menjaga keluarga tetap berada di jalan yang benar.
3. Sebagai Qawwam (Pelindung) Keluarga
Ayah adalah penjaga keluarga, yang melindungi keluarganya dari gangguan dan bahaya. Ia bertanggung jawab memastikan kehormatan, keamanan, serta keselamatan anggota keluarganya. Ini mencakup usaha untuk memberikan kebutuhan pokok, termasuk tempat tinggal, makanan, dan kesehatan yang baik bagi keluarga.
4. Sebagai Rabb (Pemberi Rizki) Keluarga
Ayah bertanggung jawab mencari nafkah secara halal dan mencukupi kebutuhan keluarga. Pekerjaan ayah sebagai pencari nafkah merupakan bentuk pengabdian dan bukti kasih sayangnya kepada keluarga, memastikan mereka hidup dengan layak dan nyaman.
Berikut contoh 10 ucapan singkat untuk Hari Ayah:
1. "Selamat Hari Ayah! Terima kasih sudah menjadi pahlawan dalam hidupku."
2. "Ayah, cintamu adalah kekuatanku. Happy Father’s Day!"
3. "Terima kasih, Ayah, sudah selalu ada dan memberi yang terbaik."
4. "Selamat Hari Ayah! Engkau adalah inspirasi dan pahlawanku."
5. "Ayah, kasih dan nasihatmu akan selalu aku ingat. Love you!"
6. "Terima kasih atas semua pengorbananmu, Ayah. Selamat Hari Ayah!"
7. "Ayah, setiap langkahku terinspirasi olehmu. Happy Father’s Day!"
8. "Untuk Ayah yang terbaik di dunia, selamat Hari Ayah!"
9. "Ayah, terima kasih sudah mendukung mimpiku. Selamat Hari Ayah!"
10. "Selamat Hari Ayah! Hadirmu membuat hidupku lebih indah."
Kita sebagai anak-anak diajarkan untuk selalu menghormati dan menyayangi ayah. Melalui doa dan sikap bakti, kita menunjukkan kasih sayang kepada ayah yang telah berjasa besar dalam kehidupan kita. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan kesehatan kepada ayah kita.