Kisah Nabi Yahya Sebelum Kelahirannya dan Masa Kecilnya
09 Mei 2024
BAITULLAH.CO.ID – Secara rinci, kisah Nabi Yahya sebelum kelahiranya sampai masa kecilnya dijelaskan di dalam Al-Qur-an. Namun, kisah beliau mulai dewasa hingga wafat tidak dijelaskan secara rinci.

Baca Juga: Hindari Heat Stroke di Arab Saudi, Jemaah Haji Harus Minum Banyak Air Putih

Nabi Yahya sendiri merupakan anak yang kelahirannya dinanti-nanti oleh Nabi Zakaria dan ibunya. Pasalnya ketika Nabi Yahya dilahirkan, kedua orang tuanya sudah berada dalam usia lanjut.

Sebelum kelahiran Nabi Yahya, sang ayah Yaitu Nabi Zakaria merasa sangat khawatir tentang penerusnya. Sebab, semua kerabatnya merupakan orang Bani Israil yang menentangnya.

Ia merasa khawatir jika ia meninggal tidak ada yang memumpin umatnya sesuai dengan ajaran yang dikehendaki Allah.

Hingga kemudian Allah memberi wahyu ke Nabi Zakaria bahwa Allah akan memberikannya putra yang soleh yang diberi nama Yahya.

Nabi Yahya sendiri memiliki nama yang istimewa karena nama ‘Yahya’ secara khusus diberikan langsung oleh Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran pada surat Maryam ayat 7, yang isinya :

“Kelak akan lahir seorang nabi dari keturunan nabi yaitu Nabi Zakaria.”

Semasa kecilnya, Nabi Yahya telah memperlihatkan keistimewaannya. Di masa kecilnya, beliau sudah memprioritaskan untuk belajar.

Sehingga sedari kecil, semua hal di masa pertumbuhannya ia mengerjakan sesuatu yang bermanfaat dan tidak memberikan kerugian pada dirinya sendiri.
Bahkan, dijelaskan kalau Nabi Yahya memiliki ketekunan dan rajib mempelajari urusan agama. Karena ketekunannya lah beliau menolak bermain.

Nabi Yahya sendiri dengan tegas memberikan pembelajaran kepada teman-temannya bahwa jika dirinya dan orang-orang diciptakan oleh Allah SWT semata untuk menjalankan ibadah, bukan untuk bermain-main.

Suatu ketika, teman nabi Yahya sedang menyiksa binatang, namun tindakan beliau berbanding terbalik dengan temannya. Beliau justru berbuat baik kepada setiap binatang.

Baca Juga: Kisah Nabi Zakaria dan Mukjizatnya

Karena itulah, Nabi Yahya disegani oleh binatang. Sebab, sedari kecil sudah memiliki kebiasaan yang mulia. Hingga memasuki usia dewasa pun Nabi Yahya tetap memiliki akhlak baik dan sayang terhadap binatang.
Sumber