Setiap Musim Haji, Kisah Kabah Dinaikan! Begini Alasannya
30 Mei 2024
BAITULLAH.CO.ID – Setiap tahun, menjelang musim haji, Ka'bah di Makkah mengalami transformasi khusus yang melibatkan kiswah, penutup yang indah dan khas. Proses kenaikan kiswah ini bukan hanya sebuah tugas rutin, tetapi juga sebuah upacara yang sarat dengan makna dan tujuan yang mendalam.

Pada tahun 2024, seperti yang dilaporkan oleh Saudi Gazette pada 29 Mei, prosesi kenaikan kiswah dilakukan pada 15 Zulkaidah 1445 H atau 23 Mei 2024.

Bagian bawah kiswah dinaikkan setinggi sekitar tiga meter dan dilapisi dengan kain putih berbahan katun. Tindakan ini bukanlah sekadar prosedur kosmetik; ada alasan kuat di baliknya.

Baca Juga: Mukjizat Al-Quran, Kisah Kemuliaan Nabi Muhammad SAW
 

Pentingnya Proses Kenaikan Kiswah

Proses kenaikan kiswah dilakukan sebagai upaya pencegahan kerusakan terhadap kiswah. Dengan sebagian besar jemaah haji menyentuhnya saat tawaf, dinaikkannya kiswah menjadi langkah preventif untuk meminimalkan potensi kerusakan. Dengan menjaga kesucian dan keindahan kiswah, umat Islam di seluruh dunia dapat terus merasakan kekhusyukan saat beribadah di Masjidil Haram.

Proses kenaikan kiswah dilakukan oleh tim teknis khusus yang dilengkapi dengan crane. Kiswah diangkat dalam beberapa tahap, dimulai dengan membuka bagian bawah penutup dari semua sisi. Kemudian, sudut-sudutnya dipisahkan, tali-tali dilepas, dan kain kiswah digulung ke atas. Saat kain kiswah digulung, beberapa ornamen turut dibongkar. Namun, saat kain putihnya dipasang, ornamen-ornamen tersebut dipasang kembali di atasnya.
 

Mitos Mengunting Kiswah Ka’bah

Selain fungsi praktisnya, kenaikan kiswah juga dilakukan untuk mencegah perilaku yang dapat dianggap musyrik. Beberapa orang, karena kepercayaan atau keyakinan tertentu, berusaha untuk memotong kiswah atau bahkan menulis nama mereka di atasnya. Hal ini bertentangan dengan makna sejati dari kiswah, yang seharusnya dipelihara sebagai lambang kesucian dan keagungan Allah SWT.

Kenaikan kiswah Ka'bah bukanlah sekadar upaya fisik, tetapi juga peringatan akan kesucian dan keagungan tempat suci umat Islam. Dengan memahami makna dan simbolisme di balik tradisi ini, umat Muslim di seluruh dunia dapat lebih menghargai kekayaan spiritual yang terkandung dalam setiap langkah yang diambil untuk menjaga kesucian Ka'bah, pusat spiritual bagi seluruh umat Islam.
Sumber
Detik.com