Menghindari Gangguan Jantung Saat Puncak Haji di Armuzna, Tips Penting untuk Jemaah
14 Juni 2024
BAITULLAH.CO.ID – Menjaga kesehatan saat menjalani ibadah haji merupakan hal yang sangat penting bagi setiap jemaah. Terutama saat mendekati puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (disebut juga Armuzna), kewaspadaan terhadap gangguan jantung menjadi kunci utama. Kasie Pelayanan Kesehatan Daker Makkah mengutip bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia yang meninggal disebabkan oleh masalah jantung. Oleh karena itu, perhatian ekstra terhadap kesehatan jantung sangat diperlukan.

Baca Juga: Allahuma Ajirni Minannar, Doa untuk Dijauhkan dari Siksa Neraka

1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pemeriksaan istithaah pada jemaah haji sebelum keberangkatan. Jemaah dengan riwayat penyakit penyerta diwajibkan menjaga kondisi kesehatannya melalui pengobatan rutin. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah dalam kondisi baik saat menjalani ibadah haji.


2. Risiko Bagi Jemaah dengan Penyakit Degeneratif
Jemaah yang menderita penyakit degeneratif memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan jantung. Etape perjalanan ibadah haji yang melewati berbagai tahapan, dari embarkasi, penerbangan, hingga prosesi di Armuzna, menambah kerentanan terhadap gangguan kesehatan, terutama jantung.


3. Persiapan Obat Rutin
Jemaah yang sakit, lansia, atau berisiko tinggi (risti) diminta untuk mempersiapkan obat rutin dalam jumlah yang cukup selama perjalanan. Ketersediaan obat yang mencukupi harus menjadi prioritas, dan disarankan untuk menyimpannya di tempat yang mudah dijangkau, terutama saat memasuki periode Armuzna.


4. Deteksi Dini dan Penanganan
Pengenalan gejala gangguan jantung serta deteksi dini selama berada di Tanah Suci menjadi kunci dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tim kesehatan siap memberikan penanganan medis yang cepat dan tepat jika diperlukan.


5. Cara Mengenali Gejala Gangguan Jantung
Jemaah dihimbau untuk mengenali gejala gangguan jantung, seperti nyeri dada yang terasa seperti tertindih dan menjalar, disertai dengan pusing, mual, serta sakit kepala. Jika mengalami gejala tersebut, segera hubungi Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk mendapatkan pertolongan.


6. Kendalikan Faktor Risiko
Bagi jemaah dengan riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol, penting untuk meminum obat rutin dan melakukan kontrol secara berkala di TKHK atau berkonsultasi dengan dokter spesialis di Poli Risti di Sektor. Pengendalian faktor risiko ini bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan jantung tetap terkontrol.


7. Istirahat yang Cukup
Pahami kapan tubuh membutuhkan istirahat, terutama menjelang puncak ibadah haji di Armuzna. Dengarkan sinyal tubuh dan berikan waktu istirahat yang cukup agar kondisi fisik tetap prima. Fokuslah pada persiapan untuk Arafah dan hindari memaksakan diri untuk melakukan ibadah sunnah yang berlebihan.

Baca Juga: Tips Menghadapi Suhu Panas di Makkah Menjelang Puncak Haji

Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat akan membantu jemaah menjalani ibadah haji dengan lebih aman dan nyaman. Dengan demikian, mereka dapat fokus pada tujuan utama mereka, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam ibadah yang ikhlas dan tulus.
Sumber
Detik.com