Pemberhentian Sementara Operasional Bus Shalawat, Persiapan Menuju Puncak Haji di Armuzna
BAITULLAH.CO.ID – Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), penggunaan bus shalawat yang biasa menjadi alat transportasi utama jemaah dari hotel ke Masjidil Haram akan dihentikan sementara. Keputusan ini diambil untuk mengalihkan semua bus ke layanan jemaah di wilayah Armuzna.
Baca Juga:
Selalu Dinaungi Awan, Berikut Kisah Nabi Muhammad SAW
Mulai 5 Dzulhijah atau Selasa, 11 Juni pukul 12.00 waktu Arab Saudi, operasional bus shalawat akan diberhentikan. Bus-bus ini akan kembali beroperasi pada 14 Dzulhijah atau 20 Juni pukul 00.30 waktu Arab Saudi.
Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan jemaah selama periode puncak haji di Armuzna. "Bus shalawat akan dihentikan sementara karena semua bus akan difokuskan untuk layanan shuttle di Armuzna, dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, kembali ke Makkah," ujarnya.
Rahman menegaskan bahwa saat ini terdapat 450 bus sholawat yang tersebar di 22 rute untuk melayani para jemaah. "Operasional bus shalawat akan dihentikan pada tanggal 5 Dzulhijjah, dua hari sebelum pelaksanaan wukuf menjelang Armuzna, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah, karena jemaah akan didorong ke Arafah mulai tanggal 8," tambahnya.
Setelah puncak haji di Armuzna berakhir, tambah Rahman, bus sholawat akan kembali beroperasi untuk melayani jemaah yang akan melaksanakan thawaf ifadah, thawaf wada, dan sholat lima waktu di Masjidil Haram.
Selain disiapkan untuk melayani jemaah di Armuzna, penghentian sementara operasional bus shalawat juga memberikan kesempatan bagi jemaah untuk mempersiapkan diri secara fisik menghadapi Armuzna. "Kami mengimbau jemaah untuk banyak istirahat di tempat akomodasi guna menyiapkan diri secara fisik, mental, dan kesehatan menuju puncak haji," kata Rahman.
Baca Juga:
Arab Saudi Siapkan 'Jalan Es' di Arafah untuk Jemaah Haji
Bagi jemaah yang ingin menuju Masjidil Haram selama periode ini, Rahman menyarankan untuk menggunakan taksi dengan biaya sendiri. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tarif taksi biasanya meningkat selama periode ini dan akses ke Masjidil Haram mungkin terbatas.
"Dengan langkah ini, kami berharap seluruh jemaah dapat mengikuti seluruh rangkaian puncak haji dengan lancar dan aman," tutup Rahman.