BAITULLAH.CO.ID – Salah satu mukjizat yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa pembelahan dada. Kisah ini terjadi pada masa kanak-kanak Nabi Muhammad dan merupakan tanda awal dari kedudukannya sebagai Rasul Allah. Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad berada dalam pengasuhan Halimah As-Sa'diyah di perkampungan Bani Sa'd.
Baca Juga:
4 Cara Memanfaatkan Waktu Saat Ibadah Haji, Dipakai Apa Saja?
Pada suatu hari, ketika Nabi Muhammad masih berusia sekitar empat tahun, beliau sedang bermain bersama teman-teman sebayanya. Tiba-tiba, dua malaikat dalam bentuk manusia datang menghampiri beliau. Kedua malaikat itu adalah Jibril dan Mikail. Mereka mendekati Nabi Muhammad dan membaringkannya. Teman-temannya yang melihat kejadian tersebut lari ketakutan.
Kedua malaikat itu kemudian membelah dada Nabi Muhammad. Mereka mengeluarkan hati beliau dan membersihkannya dari noda hitam yang diambil dari dalam hati tersebut. Noda hitam itu dikatakan sebagai bagian dari sifat-sifat buruk yang bisa mengganggu kesucian hati. Setelah membersihkan hati beliau, para malaikat kemudian membasuhnya dengan air zamzam. Kemudian hati itu dikembalikan ke tempatnya semula, dan dada beliau dijahit kembali tanpa meninggalkan bekas sedikit pun.
Hikmah dari Pembelahan Dada
Peristiwa pembelahan dada ini memiliki makna yang sangat dalam dalam Islam. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa ini antara lain:
1. Pembersihan Hati: Mukjizat ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan hati bagi seorang Rasul yang akan menerima wahyu dari Allah SWT. Dengan membersihkan hati Nabi Muhammad, Allah menunjukkan bahwa beliau dipersiapkan untuk tugas besar sebagai pembawa risalah-Nya.
2. Kekuatan Spiritual: Peristiwa ini menandakan peningkatan spiritual yang luar biasa bagi Nabi Muhammad, mempersiapkan beliau untuk menghadapi tantangan besar dalam menyebarkan ajaran Islam.
3. Tanda Keagungan: Mukjizat ini juga menjadi tanda keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, yang diberikan kemampuan dan kejadian luar biasa sebagai bukti kerasulannya.
4. Keteladanan: Melalui peristiwa ini, umat Islam diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan hati dari segala bentuk dosa dan sifat buruk.
Ketika Halimah As-Sa'diyah dan suaminya mendengar tentang kejadian ini dari teman-teman bermain Nabi Muhammad, mereka khawatir dan memutuskan untuk mengembalikan beliau kepada ibunya, Aminah. Namun, peristiwa ini sebenarnya merupakan salah satu tanda dari keagungan dan keberkahan yang menyertai hidup Nabi Muhammad sejak kecil.
Baca Juga:
Kisah Nabi Muhammad dan Mukjizat Meramalkan Sang Istri
Kisah pembelahan dada ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya kesucian hati, kesiapan spiritual, dan ketaatan kepada Allah. Ini adalah salah satu mukjizat yang meneguhkan keyakinan akan kerasulan Nabi Muhammad dan menyampaikan pesan moral yang mendalam bagi umat manusia.