BAITULLAH.CO.ID – Pada suatu kesempatan di masa hidup Nabi Muhammad ?, masyarakat Madinah mengalami kekeringan yang sangat parah. Tanah menjadi gersang, tanaman layu, dan kebutuhan air menjadi semakin mendesak. Dalam situasi ini, umat Muslim datang kepada Nabi Muhammad ? memohon pertolongan.
Baca Juga:
Saudi Berlakukan Sanksi Tegas bagi Pelaku Haji Tanpa Izin
Melihat kebutuhan umatnya, Nabi Muhammad ? berdoa kepada Allah SWT untuk mengirimkan hujan sebagai rahmat dan penyelamat bagi umatnya yang sedang menderita. Beliau memohon dengan penuh keyakinan dan tawakal kepada Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Ketika Nabi Muhammad ? menyelesaikan doanya, tiba-tiba awan hitam mulai berkumpul di langit Madinah. Angin berhembus kencang, dan petir menyambar di kejauhan. Dalam sekejap, langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung, dan hujan mulai turun dengan lebatnya.
Air yang dinanti-nantikan itu membasahi tanah yang kering, menyuburkan tanaman, dan menghidupkan kembali sungai-sungai yang sudah kering. Umat Muslim pun bersyukur atas nikmat hujan yang turun, dan mereka menyaksikan langsung keajaiban doa Nabi Muhammad ? yang mampu mengubah kondisi cuaca dengan izin Allah.
Baca Juga:
Kisah dan Mukjizat Nabi Muhammad, Mengalirkan Air dari Jemari Tangannya
Dalam mukjizat ini, umat Muslim belajar tentang kekuatan doa yang tulus dan keyakinan yang kokoh kepada Allah SWT. Nabi Muhammad ? mengajarkan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar doa hamba-Nya, dan Dia-lah satu-satunya yang memiliki kuasa atas segala sesuatu, termasuk cuaca dan hujan.