Sejarah Al Ula, Kota yang Disebut Terkutuk dan Dihindari Nabi Muhammad
01 Oktober 2024
BAITULLAH.CO.ID – Al Ula, sebuah kota yang terletak di Arab Saudi, dikenal karena keindahan alamnya dan warisan sejarah yang kaya. Namun, kota ini juga memiliki sejarah kelam yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu yang melibatkan umat manusia dan pesan-pesan agama. Al Ula adalah sebutannya sebagai kota yang "terkutuk" dan dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Tips Memilih Waktu Umrah untuk Menghindari Kerumunan

Al Ula terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan dan bentukan batuan unik. Sebagai pusat perdagangan penting di jalur karavan antara Yaman dan Levant, kota ini pernah menjadi tempat yang ramai dan kaya. Pada masa lalu, Al Ula merupakan bagian dari peradaban Nabatea, yang terkenal dengan arsitektur batu dan sistem irigasi yang canggih. Keberadaan situs-situs bersejarah, seperti Madain Saleh, menegaskan nilai historis dan arkeologis dari daerah ini.
 
Al Ula sering kali diketahui dengan kisah kaum Tsamud, sebuah suku yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Mereka dikenal karena menolak ajaran Nabi Saleh dan akhirnya diazab oleh Allah SWT. Mereka ditimpa azab yang berat, sehingga tempat tinggal mereka ditinggalkan dan dianggap terkutuk. Nabi Muhammad SAW, ketika melakukan perjalanan ke Syam, dikabarkan pernah melewati wilayah ini. Mengingat sejarah kelam kaum Tsamud, beliau menginstruksikan para pengikutnya untuk tidak memasuki wilayah yang dihuni oleh orang-orang yang telah dilaknat. Berikut sabda Nabi Muhammad SAW,

"Sesungguhnya, aku takut kalian akan ditimpa musibah (azab) seperti musibah yang menimpa mereka (Kaum Tsamud). Oleh sebab itu janganlah kalian memasuki (wilayah) mereka." (HR Ahmad).
 

Keindahan dan Warisan Budaya

Meskipun memiliki sejarah yang berat, Al Ula juga menyimpan keindahan yang luar biasa. Keajaiban alam seperti formasi batuan yang menakjubkan dan oasis yang subur menjadikan kota ini tujuan wisata yang menarik. Situs Madain Saleh, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah contoh arsitektur Nabatea yang sangat terawat dengan baik. Pengunjung dapat menjelajahi makam-makam yang dipahat di tebing dan memahami lebih dalam tentang budaya dan tradisi masyarakat kuno.

Baca Juga: Mengapa Surat Al-Kahfi Dinamai Juga Ashabul Kahfi?
Sumber