Mengapa Surat Al-Kahfi Dinamai Juga Ashabul Kahfi?
27 September 2024

BAITULLAH.CO.ID – Surat Al-Kahfi, surat ke-18 dalam Al-Qur'an, dikenal juga dengan sebutan "Ashabul Kahfi," yang berarti "Penghuni Gua." Penamaan ini merujuk kepada kisah inspiratif sekelompok pemuda yang menolak penyembahan berhala pada masa pemerintahan Raja Dikyanus. Keberanian dan keteguhan iman mereka menjadi fokus utama dalam surat ini.

Baca Juga: Hati-hati Tergiur Umrah Murah, Risiko Batal Pergi atau Tak Bisa Pulang

Kisah Ashabul Kahfi

Dalam kisah yang diceritakan dalam Surat Al-Kahfi, tujuh pemuda beriman menghadapi ancaman hukuman mati karena menolak untuk menyembah Raja Dikyanus dan berhala-berhala. Nama-nama mereka adalah Maksalmina, Tamlikha, Martunus, Kastunus, Bairunus, Yathbunus, dan Danimus, serta seekor anjing bernama Qithmir. Ketika dihadapkan pada tekanan tersebut, mereka memilih untuk melarikan diri ke sebuah gua, menunjukkan komitmen mereka untuk tidak berkompromi dengan keyakinan.

Cerita Ashabul Kahfi ini diceritakan Allah di dalam Al-Quran surat Al-Kahfi:

حْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

Artinya: Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk. (QS. Al-Kahfi : 13)

 

وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَامُوْا فَقَالُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلٰهًا لَّقَدْ قُلْنَآ اِذًا شَطَطًا

Artinya: "dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran. (QS. Al-Kahfi : 14)

Sesampainya di gua, mereka berdoa kepada Allah agar diberikan rahmat dan petunjuk. Doa mereka dijawab dengan tidur panjang selama 309 tahun, yang menegaskan kekuasaan dan perlindungan Allah terhadap hamba-Nya yang setia. Setelah terbangun, salah satu dari mereka pergi ke kota untuk membeli makanan, hanya untuk menemukan bahwa dunia telah berubah, dan Raja Dikyanus telah lama meninggal.

Baca Juga: Amalan Pagi Pelancar Rezeki, Keutamaan Sedekah Subuh

Kisah Ashabul Kahfi mengajarkan pentingnya menjaga keimanan dalam menghadapi ujian hidup. Keteguhan mereka pada prinsip kebenaran menunjukkan bahwa iman harus menjadi prioritas, meskipun dihadapkan pada kesulitan yang besar. Selain itu, perlindungan Allah yang melampaui pemahaman manusia memberikan inspirasi bahwa ketika seseorang berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, Allah akan melindungi dan memberikan pertolongan dengan cara yang tidak disangka-sangka. 

Sumber
Detikhikmah