Kisah Nabi Syamun al-Ghazali yang Menjadi Latar Belakang Malam Lailatul Qadar
18 November 2024
BAITULLAH.CO.ID – Kisah Nabi Syam’un Al-Ghazali adalah salah satu cerita yang sering dikaitkan dengan hikmah di balik malam Lailatul Qadar. Kisah ini mengajarkan tentang pengorbanan, kekuatan iman, dan perjuangan yang diberkahi oleh Allah SWT. Berikut adalah kisahnya yang diceritakan kembali dengan tambahan dialog untuk memperjelas alurnya:

Baca Juga: Liburan Aman, Perut Nyaman! 10 Tips Pilih Makanan Halal saat Traveling

Syam’un Al-Ghazali adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum Bani Israel pada masa lampau. Allah SWT menganugerahkan kekuatan luar biasa kepadanya sebagai tanda kenabiannya. Ia dikenal sebagai sosok pemberani yang tak gentar menghadapi musuh-musuh Allah.

Suatu hari, seorang pemimpin dari kaum kafir datang untuk menantang Syam’un. Dengan angkuh, pemimpin itu berkata:

Pemimpin Kafir: “Syam’un, jika engkau benar utusan Tuhanmu, buktikanlah! Hancurkanlah kami, jika kau mampu!”

Syam’un: “Kalian menyembah berhala yang tak dapat mendengar atau melihat. Aku tidak butuh pembuktian untuk diriku, tetapi demi kebenaran Allah SWT, aku akan berjuang menegakkan keadilan.”

Syam’un memulai perjuangannya melawan kaum yang zalim itu. Dengan kekuatan dari Allah, ia mampu mengalahkan mereka satu per satu, bahkan menghancurkan pasukan besar seorang diri.

Kaum kafir merasa putus asa melawan kekuatan Syam’un. Mereka pun merancang siasat dengan menggunakan istri Syam’un yang lemah imannya. Mereka mendekati istri Syam’un dan berkata:

Kaum Kafir: “Jika kau membantuku melemahkan suamimu, kami akan memberimu kekayaan dan kehormatan.”

Istri Syam’un tergoda oleh tawaran tersebut dan akhirnya mengkhianati suaminya. Ia mengetahui bahwa kekuatan Syam’un terletak pada rambutnya yang panjang, karena itu adalah anugerah langsung dari Allah SWT.

Pada malam hari, ketika Syam’un tertidur, istrinya memotong rambutnya. Saat terbangun, Syam’un menyadari kekuatannya telah hilang. Ia pun ditangkap oleh musuhnya, dibelenggu, dan dibawa ke istana untuk dihina.

Syam’un: “Mengapa kau melakukan ini kepadaku, wahai istriku? Tidakkah kau takut kepada Allah?”

Istri: “Aku tergoda oleh dunia ini, tetapi kini aku menyesal.”

Baca Juga: Kisah Abu Hurairah yang Dijuluki “Bapak Kucing” Oleh Rasulullah
 

Doa Syam’un dan Rahmat Allah

Meskipun tertawan dan dihina, Syam’un tidak pernah kehilangan imannya kepada Allah SWT. Dalam keadaan terbelenggu, ia berdoa dengan khusyuk:
Syam’un:

“Ya Allah, Engkau yang Maha Kuasa. Jika ini adalah kehendak-Mu, izinkanlah aku memanfaatkan sisa kekuatanku untuk membela agama-Mu. Janganlah biarkan kaum zal