Bagaimana Hukum Membaca Surat Pendek yang Sama di Tiap Rakaat? Apakah Diperbolehkan?
BAITULLAH.CO.ID – Dalam salat, membaca surat pendek setelah Al-Fatihah merupakan bagian yang dianjurkan. Namun, apakah boleh membaca surat yang sama di setiap rakaat? Ini pertanyaan yang sering muncul, terutama bagi muslim yang baru belajar Al-Qur’an. Yuk, pahami hukum dan penjelasannya berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadis yang diambil dari beberapa sumber.
Baca Juga:
Raja Salman Undang 1.000 Jemaah Umrah Gratis dari 66 Negara! Siapakah yang Akan Terpilih?
Bolehkah Membaca Surat Pendek yang Sama di Setiap Rakaat?
Menurut berbagai sumber fikih, seperti kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq dan Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, hukum membaca surat pendek yang sama di setiap rakaat salat adalah diperbolehkan. Rasulullah SAW sendiri pernah membaca surat yang sama pada kedua rakaat salat, seperti surat Az-Zalzalah dalam salat Subuh (HR. Abu Dawud).
Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hambali sepakat bahwa mengulang surat yang sama tidaklah masalah. Berikut penjelasannya dalam bahasa Arab:
ذَهَبَ الْجُمْهُورُ مِنَ الْحَنَفِيَّةِ وَالشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ إِلَى أَنَّهُ لاَ بَأْسَ لِلْمُصَلِّي أَنْ يُكَرِّرَ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ الَّتِي قَرَأَهَا فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى. وَذَهَبَ الْمَالِكِيَّةُ إِلَى كَرَاهِيَةِ تَكْرَارِ السُّورَةِ.
Artinya: “Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hambali berpendapat bahwa tidak ada masalah bagi seseorang yang mengulang surat Al-Qur’an yang telah dibaca di rakaat pertama. Sementara ulama mazhab Maliki memandang hal ini makruh.”
Hukum ini didasarkan pada beberapa dalil berikut:
1. Firman Allah SWT dalam surat Al-Muzzammil ayat 20:
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
Artinya: “Bacalah (ayat) Al-Qur’an yang mudah bagimu…”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan keleluasaan kepada umat muslim dalam memilih surat yang hendak dibaca saat salat.
2. Hadis Rasulullah SAW:
عَنْ رَجُلٍ مِنْ جُهَيْنَةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الصُّبْحِ: إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ، قَالَ: فَلَا أَدْرِي أَنَسِيَ أَمْ قَرَأَ ذَلِكَ عَمْدًا. (رواه أبو داود)
Artinya: “Seorang laki-laki dari Juhainah mendengar Rasulullah SAW membaca surat Az-Zalzalah di kedua rakaat salat Subuh. Dia berkata, ‘Aku tidak tahu apakah Rasulullah lupa atau sengaja membacanya.’”
Surat yang Biasa Dibaca Rasulullah SAW
Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan membaca surat-surat tertentu dalam salat. Berikut beberapa contohnya:
Salat Subuh, Rasulullah SAW sering membaca surat panjang seperti Qaaf (قٓ) dan At-Takwir (إِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ).Salat Dzuhur dan Ashar, Membaca surat panjang seperti As-Sajdah (أَلٓمٓ تَنزِيلُ ٱلسَّجْدَةِ). Salat Maghrib, Pernah membaca surat At-Thuur (وَٱلطُّورِ) dan Al-Mursalat (وَٱلْمُرْسَلَٰتِ).Salat Isya, membaca surat pendek dari kelompok wasath mufashal, seperti Asy-Syams (وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا) dan Al-A’la (سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَىٰ).
Membaca surat pendek yang sama pada tiap rakaat salat adalah diperbolehkan, baik karena keterbatasan hafalan maupun alasan lain. Hal ini tidak memengaruhi keabsahan salat, sebagaimana dijelaskan dalam hadis dan pendapat para ulama. Namun, jika memungkinkan, membaca surat yang berbeda di setiap rakaat dianjurkan sebagai bentuk kesempurnaan ibadah.
Baca Juga:
Kenapa Sih Jari Telunjuk Diangkat Saat Tahiyat? Ini Penjelasannya!
Semoga penjelasan ini memberikan manfaat dan menambah pemahaman kita tentang tata cara salat. Wallahu a’lam bish-shawab.