Cerita Baitullah Kumpulan artikel-artikel islami untuk kamu baca dan menambah wawasan dalam mengenal islam.

Kisah Dibalik Nama Nabi Ibrahim Disebut Dalam Tahiyat Akhir.

Tahiyat akhir dalam shalat

BAITULLAH.CO.ID –  Dalam beribadah salat, Setiap umat muslim pasti sadar tentang penyebutan nama Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS di saat tahiyat akhir. Seperti yang diketahui, bahwa Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS merupakan nabi yang memiliki Mujizat luar biasa dari Allah SWT. 


Tahiyat akhir adalah bagian dari salat yang menyatakan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang Maha Esa. Di dalamnya, kita diajarkan untuk memberi penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi terakhir yang mengajarkan kita untuk menyembah Allah, dan Nabi Ibrahim AS, yang dikenal sebagai bapak para nabi dan penjaga ajaran tentang menyembah Allah yang benar. Kedua nabi ini memiliki hubungan yang erat dalam usaha menyebarkan ajaran tentang menyembah Allah.


Nabi Ibrahim AS adalah nenek moyang dari dua garis keturunan yang mengajarkan kita untuk menyembah Allah. Dari anaknya, Ismail, lahir Nabi Muhammad SAW, sedangkan dari anaknya yang lain, Ishaq, lahirlah nabi-nabi besar seperti Musa dan Isa. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 125, Allah SWT menyebutkan betapa mulianya Nabi Ibrahim AS, yang menjadi kekasih-Nya:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا

Artinya: "Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah dengan tulus, berbuat baik, dan mengikuti jalan Ibrahim yang benar? Dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya.


Doa Tahiyat Akhir

Bacaan lengkap doa tahiyat akhir dalam tulisan Arab, latin, dan artinya adalah sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد
اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Allahhumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin syarri fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya Dajjal."


Mengapa Ibrahim Disebut Secara Khusus dalam Tasyahhud?

Nama Nabi Ibrahim AS sering disebutkan dalam tasyahhud, khususnya dalam salat. Namun, mengapa Nabi Ibrahim AS mendapat kehormatan tersebut? Padahal banyak nabi yang lebih dikenal di kalangan umat Muslim.

Baca Juga: 6 Rukun Iman yang Wajib Muslim Ketahui, Serta Cara Mengamalkannya Dalam Sehari-hari


Nabi Ibrahim AS adalah sosok yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT, bahkan beliau diberikan gelar Khalilullah, kekasih Allah. Hal ini mengandung makna mendalam bahwa Nabi Ibrahim AS adalah figur yang sangat dekat dengan Allah dan merupakan teladan dalam menjalani kehidupan penuh tauhid. Beliau juga merupakan bapak dari Nabi Muhammad SAW melalui jalur keturunan Ismail, yang menjadi salah satu alasan mengapa Nabi Ibrahim AS disebutkan dalam tasyahhud salat.


وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا 

Artinya: "Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya." [An-Nisa'/4:125] 

Dengan menyebut nama Nabi Ibrahim AS dalam tasyahhud, kita juga mengakui pentingnya ajaran tauhid yang beliau wariskan. Melalui doa tersebut, kita mengingatkan diri kita untuk senantiasa mengikuti jalan yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa tauhid yang benar.

twitter