Cerita Baitullah Kumpulan artikel-artikel islami untuk kamu baca dan menambah wawasan dalam mengenal islam.

Asal Usul dan Tradisi Ngabuburit yang Populer di Bulan Ramadhan

Ilustrasi ngabubuirt di bulan ramadhan, Foto-Freepik

BAITULLAH.CO.ID - Ngabuburit menjadi kebiasaan yang sudah seperti
tradisi bagi umat Islam di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan menjelang waktu berbuka puasa dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Namun, tahukah kamu bagaimana asal-usul ngabuburit dan bagaimana tradisi ini berkembang menjadi bagian dari budaya Ramadan?

Baca Juga: Hukum Perempuan dan Laki-laki Mengikat Rambut saat Salat: Bolehkah Menurut Islam?

 

Asal Usul Istilah Ngabuburit

Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, tepatnya dari kata dasar "burit" yang berarti sore atau petang. Dalam bahasa Sunda, kata keterangan waktu seperti burit dapat berubah menjadi kata kerja dengan tambahan awalan "nga-", sehingga terbentuk kata "ngabuburit" yang artinya melakukan aktivitas sambil menunggu sore. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang disusun oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), istilah "ngabuburit" berasal dari frasa "ngalantung ngadagoan burit," yang berarti bersantai sambil menunggu datangnya waktu sore. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ngabuburit diartikan sebagai kegiatan menunggu waktu berbuka puasa menjelang azan magrib di bulan Ramadan.


Sejarah dan Perkembangan Tradisi Ngabuburit

Ngabuburit bukanlah kebiasaan yang baru muncul di era modern, tetapi telah dikenal sejak lama, seiring dengan masuknya pengaruh Islam ke tanah Sunda. Tradisi ini berkembang pesat, terutama pada era 1980-an, ketika para pemuda di Bandung mengadakan acara musik bernuansa Islami menjelang berbuka puasa. Seiring popularitasnya, ngabuburit menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan digunakan secara luas oleh masyarakat dari berbagai latar belakang budaya. Penyebaran ini tidak lepas dari peran media yang turut mempopulerkan istilah ini. Kemudahan pengucapan kata ngabuburit juga membuat istilah ini mudah diterima oleh masyarakat luar Sunda.


Ragam Istilah Ngabuburit di Berbagai Daerah

Setiap daerah di Indonesia memiliki istilah khas untuk menyebut kegiatan menunggu berbuka puasa. Dalam bahasa Minangkabau, istilah yang digunakan adalah "malengah puaso," yang berarti melakukan aktivitas untuk mengalihkan perhatian dari rasa lapar dan haus. Di Kalimantan Selatan, masyarakat suku Banjar menyebutnya sebagai "basambang," yang berarti berjalan-jalan saat senja. Sementara itu, di Madura dikenal beberapa istilah seperti "nyarè malem" yang berarti mencari malam, serta "nyarè bhuka'an" yang berarti mencari makanan untuk berbuka puasa. Meskipun istilahnya berbeda, tujuan utama dari kegiatan ngabuburit tetap sama, yaitu mengisi waktu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.


Ide Kegiatan Ngabuburit yang Bermanfaat

Seiring perkembangan zaman, aktivitas ngabuburit semakin beragam. Tidak hanya sekadar jalan-jalan atau berburu takjil, ada banyak kegiatan produktif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu sebelum berbuka. Berikut beberapa ide ngabuburit yang bermanfaat:

  1. Berburu Takjil
    Menjelang berbuka, banyak pedagang yang menjual berbagai kudapan lezat khas Ramadan

twitter