Kisah Pasir yang Dibawa Nabi Ibrahim Berubah Menjadi Makanan
19 Februari 2024
BAITULLAH.CO.ID – Nabi Ibrahim As begitu dekat dengan tokoh raja di Babylonia terkenal akan keangkuhannya, yakni Raja Namrud.

Namrud memiliki kekayaan yang sangat luar biasa, istana tinggi pencakar langit, para bala tentara yang banyak bahkan cadangan makanan yang berlimpah.
Pada masanya, Namrud adalah seorang raja yang cerdas dan unggul dalam segala hal. Karena itu, hal tersebut nyatanya membuat dirinya bersikap sombong, bahkan mengaku sebagai Tuhan.

Baca Juga : Berikut Adab Bermedia Sosial Menurut Pandangan Islam

Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Zaid ibnu Aslam, bahwa kekayaan Raja Namrud melimpah dan tak jarang menjadikan orang-orang mendatanginya untuk meminta perbekalan makanan.

Tak terkecuali Nabi Ibrahim beserta kawanannya yang turut datang untuk menghampiri raja penguasa Babylonia itu guna meminta perbekalan makanan kepadanya.

Setiap orang yang datang ke sana akan ditanya, “Siapakah Tuhanmu?” maka semua orang mayoritas akan menjawab bahwa Namrud-lah Tuhan mereka, dan diberilah perbekalan makanan dari sang raja kepada orang-orang itu. Namun tidak dengan Nabi Ibrahim.

Ketika ditanyakan pertanyaan serupa, ia dengan tegas menjawab, “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang mampu menerbitkan matahari dari timur, atau jika tiba saatnya untuk diterbitkan dari barat,” sanggah Nabi Ibrahim seraya menerangkan betapa besar kekuasaan Allah, Tuhan Semesta Alam.

Mendengar jawaban itu, Namrud terdiam lalu mengusir Nabi Ibrahim tanpa memberikannya makanan sedikitpun. Nabi Ibrahim pulang dengan tangan kosong. Di perjalanan pulang, beliau melewati sebuah bukit pasir yang berdebu.

Maka, ia kemudian berkeputusan untuk mengambil setumpuk pasir berdebu itu untuk dibawa pulang kepada keluarganya, agar dapat menghibur hati mereka.

Sesampainya di rumah, Nabi Ibrahim langsung meletakkan barang bawaannya dan langsung beristirahat. Keesokan harinya, sang istri, Siti Sarah pun terbangun, dan langsung melihat apa yang dibawa pulang oleh suaminya.

Ia pun bergegas mengolah bahan-bahan tersebut menjadi sebuah santapan lezat yang disuguhkan kepada suaminya. Tentu saja Nabi Ibrahim tertegun melihatnya, ia keheranan dari mana sang istri mendapati semua bahan makanan ini. Ia pun tak sabar mendengar jawaban sang istri.

“Dari manakah engkau mendapatkan makanan ini?”, tanyanya. Lalu, sang istri menjawab seketika, “Kudapatkan dari bungkusan yang kau bawa pulang kemarin.”

Nabi Ibrahim menyadari bahwa ini merupakan rezeki dari Allah Ta'ala. Ia yakin bahwa segala keajaiban ini ialah atas izin dan kehendak Allah yang mampu merubah setumpuk pasir berdebu menjadi bahan makanan yang begitu baik dan layak dimakan.

Baca Juga : Menyaksikan Kuasa Allah SWT, Kisah Nabi Ibrahim Melihat Burung Mati Dihidupkan Kembali

Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud ini diabadikan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 258 yang artinya:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, ‘Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,’ orang itu berkata, ‘Saya dapat menghidupkan dan mematikan.’ Ibrahim berkata: ‘Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur maka terbitkanlah dia dari barat,' lalu terdiamlah orang kafir itu dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al-Baqarah: 258)