Berdiri di Mekkah, Baitullah Merupakan Tempat Paling Suci Bagi Umat Muslim
03 November 2022

Baitullah.co.id - Berdiri di Makkah, Arab Saudi, Ka’bah atau Baitullah menjadi tempat paling suci bagi seluruh umat Muslim. Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail setelah mendapatkan

Ka’bah merupakan bangunan berbentuk persegi yang menyerupai sebuah ruangan besar dan terletak di tengah-tengah Masjidil Haram. Tempat inilah yang dalam bulan Zulhijjah selalu diziarahi oleh ribuan hingga jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Fakta tersebut tertulis dalam surat Al Baqarah ayat 127 yang artinya:

“Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah, yakni Kakbah yang sudah ada sejak zaman Nabi Adam, bersama putranya, Ismail, seraya berdoa, "Ya Tuhan kami, terima lah amal saleh dan permohonan dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar permohonan hamba-hamba-Mu, Maha Mengetahui keadaan mereka.”

Meskipun demikian, dalam buku Al-Fasi yang berjudul Syifaul Ghurham disebutkan bahwa Ka’bah telah dibangun beberapa kali. Menurut beberapa literatur sejarah, Ka’bah dibangun sebanyak dua belas kali.

Al-Hafiz Al-Nabawi dalam tafsir mujahid menyatakan bahwa penamaan Ka’bah diambil dari bentuk bangunannya yang persegi. Pada masa itu, bangsa Arab menyebut setiap rumah yang berbentuk persegi dengan Ka’bah.

Di samping itu, Ka’bah ternyata emang memiliki banyak nama lain yang tertulis dalam Al Quran. Mengutip buku Ka’Bah Rahasia Kiblat Dunia oleh Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'I Ath-Thahlawi (2009: 36), para ahli bahasa menemukan lebih dari 40 makna lain dari Ka’bah, salah satunya Baitulllah.

Baitullah menjadi salah satu nama lain Ka’bah yang cukup populer di kalangan umat Muslim. Penamaan Baitullah ini tak lepas dari artinya, di mana Baitullah atau Bait Allah (بيت اﻟﻠّﻪ) memiliki arti rumah Allah atau rumah Tuhan.

Nama ini terabadikan di beberapa ayat Al Quran, di antaranya surat Al Baqarah ayat 125 dan surat Al Hajj ayat 26.

Surat Al Baqarah ayat 125

وَاِذۡ جَعَلۡنَا الۡبَيۡتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمۡنًا ؕ وَاتَّخِذُوۡا مِنۡ مَّقَامِ اِبۡرٰهٖمَ مُصَلًّى‌ ؕ وَعَهِدۡنَآ اِلٰٓى اِبۡرٰهٖمَ وَاِسۡمٰعِيۡلَ اَنۡ طَهِّرَا بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡعٰكِفِيۡنَ وَالرُّکَّعِ السُّجُوۡدِ

Wa iz ja'alnal Baita masaabatal linnassi wa amnanw wattakhizuu mim Maqoomi Ibraahiima musallaaa; wa 'ahidnaaa ilaaa Ibraahiima wa Ismaa'iila an tahhiraa Baitiya littaaa'ifiina wal'aakifiina warrukka'is sujuud.

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) sebagai tempat berkumpul manusia dan tempat aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Dan telah kami perintahkan Ibrahim dan Ismail ‘Bersihkan rumah-Ku untuk orang-orang Tawaf, yang i’tikaf, ruku, dan yang sujud.'”

Surat Al Hajj ayat 26

وَاِذۡ بَوَّاۡنَا لِاِبۡرٰهِيۡمَ مَكَانَ الۡبَيۡتِ اَنۡ لَّا تُشۡرِكۡ بِىۡ شَيۡـًٔـا وَّطَهِّرۡ بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡقَآٮِٕمِيۡنَ وَ الرُّكَّعِ السُّجُوۡدِ

Wa iz bawwaanaa li Ibraahiima makaanal Baiti allaa tushrik bii shai'anw wa tahhir Baitiya litaaa'ifiina walqooa' imiina warrukka 'is sujuud.

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud."

Sumber
Baitullah