Cerita Baitullah Kumpulan artikel-artikel islami untuk kamu baca dan menambah wawasan dalam mengenal islam.

Kisah Dibalik Adanya Bulan Suci Ramadhan Bagi Umat Muslim, Sudah Tahu?

Ilustrasi kisah dari puasa Ramadhan, foto-Freepik

BAITULLAH.CO.ID – Pada suatu hari yang cerah di Madinah, Nabi Muhammad SAW sedang duduk bersama para sahabatnya. Mereka tengah berbincang tentang bagaimana umat Islam dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah. Di tengah perbincangan itu, sahabat Abu Hurairah RA bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Ya Rasulullah, bagaimana kita bisa lebih banyak lagi beribadah kepada Allah?"


Nabi Muhammad SAW tersenyum dan menjawab, "Sesungguhnya, Allah telah memberikan kita berbagai cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Salah satu yang sangat utama adalah dengan berpuasa."


Abu Hurairah terdiam, "Tapi, Ya Rasulullah, bukankah kita sudah berpuasa pada hari Asyura, yaitu 10 Muharram?"

Nabi Muhammad SAW mengangguk. "Benar, itu adalah amalan yang baik. Namun, Allah akan memberikan kita suatu kewajiban yang lebih besar, yaitu puasa pada bulan Ramadhan."


Mata Abu Hurairah berbinar, namun ia juga terlihat bingung. "Bagaimana itu bisa terjadi, Ya Rasulullah?"

Sebelum Nabi Muhammad SAW dapat menjawab, tiba-tiba langit Madinah terasa sejuk dan tenang, seolah alam sedang menunggu sesuatu yang penting. Dari arah langit, turunnya wahyu Allah SWT menggetarkan hati Nabi Muhammad SAW.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Para sahabat terkejut mendengar wahyu tersebut. Abu Hurairah menatap Nabi Muhammad SAW dengan penuh takjub. "Subhanallah, Ya Rasulullah, Allah mewajibkan kita untuk berpuasa di bulan Ramadhan?"

Nabi Muhammad SAW mengangguk dengan penuh keikhlasan. "Ya, itu adalah perintah Allah untuk umat Islam. Puasa Ramadhan adalah kewajiban yang diberikan agar kita bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan menggapai takwa."

Sahabat Umar bin Khattab yang duduk di dekat mereka juga bertanya, "Bagaimana kita harus menjalankannya, Ya Rasulullah? Apa yang harus kita lakukan di bulan Ramadhan?"

Nabi Muhammad SAW menjawab dengan sabar, "Di bulan Ramadhan, kalian harus menahan diri dari makan, minum, dan segala bentuk hawa nafsu dari fajar hingga matahari terbenam. Tetapi, lebih dari itu, Ramadhan adalah waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan segala amal kebaikan."

Abu Hurairah bertanya lagi, "Tapi bagaimana jika kita merasa sulit atau lapar, Ya Rasulullah?"

Nabi Muhammad SAW tersenyum dan berkata, "Ingatlah bahwa meskipun puasa ini terasa berat, ada hikmah yang luar biasa di baliknya. Allah memberi kita kesempatan untuk belajar sabar, memperbaiki diri, dan merasakan penderitaan orang lain. Ini adalah waktu yang sangat berharga untuk membersihkan hati."

Sahabat-sahabatnya pun merasa tenang mendengar penjelasan Nabi Muhammad SAW. Mereka yakin bahwa perintah Allah adalah untuk kebaikan umat Islam. Mulai saat itu, mereka pun bersiap-siap menyambut bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan semangat.

Ketika Ramadhan datang, seluruh umat Islam di Madinah menjalankan puasa dengan tekun. Meskipun cuaca panas dan tubuh terasa lelah, mereka tahu bahwa ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, menambah amal ibadah, dan meraih ridha Allah.

Suatu hari, setelah berpuasa seharian, sahabat Abu Hurairah bertemu Nabi Muhammad SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, meskipun puasa itu sulit, hati kami merasa damai. Kami merasakan kedekatan dengan Allah."

Nabi Muhammad SAW tersenyum, "Itulah rahasia puasa. Ia mengajarkan kita untuk bersabar, menjaga diri dari keinginan duniawi, dan mendekatkan hati kepada Allah. Semoga kalian semua diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan penuh keikhlasan."

Puasa yang diwajibkan di bulan Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga ujian batin yang mendalam. Sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Qur'an,

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Afrtinya: “Agar kamu bertakwa..”

Baca Juga: Kisah Bakti Si Anak Babi yang Menjadi Ahli Surga: Ketulusan yang Membuka Pintu Surga

 

Puasa adalah cara kita untuk mengendalikan hawa nafsu, mendekatkan diri pada Allah, dan membersihkan hati dari segala dosa. Inilah saatnya para sahabat mulai memahami makna sejati dari puasa.

Di zaman kita sekarang, meski tantangannya berbeda, seperti pekerjaan yang menumpuk atau godaan dunia yang terus ada, tujuan puasa tetap sama yaitu untuk meraih takwa dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.

meskipun kita tidak menjalani puasa di Makkah yang memiliki suhu sangat panas, tantangan puasa kita tetap ada, meski dalam bentuk yang berbeda. Sama seperti para sahabat, kita harus menahan berbagai godaan duniawi dan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Kita berharap, dengan kesabaran, kita bisa merasakan keberkahan bulan Ramadhan ini.

Dengan pemahaman ini, kita menjalani puasa bukan hanya karena kewajiban, tetapi dengan penuh kesadaran bahwa puasa adalah cara Allah membersihkan hati kita, memberikan kedamaian, dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Dan seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, selama kita melaksanakan perintah-Nya dengan ikhlas, Allah SWT akan memberikan kekuatan untuk menghadapi segala ujian hidup. Wallahualam. Semoga bermanfaat

twitter