BAITULLAH.CO.ID – Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin menangis tersedu-sedu saat melakukan salat. Mungkin itu adalah ekspresi dari ketakutan, rasa bersalah, atau rasa syukur yang mendalam. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah menangis sedemikian rupa dapat membatalkan salat seseorang?
Baca Juga:
Dengan Tasreh, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah
Menurut mayoritas ulama, menangis saat salat tidaklah membatalkan salat itu sendiri. Salat tetap sah meskipun seseorang menangis dengan tersedu-sedu selama ia tetap menjaga rukun dan syarat salat. Artinya, ia masih mempertahankan kesadaran dan konsentrasi yang memadai untuk melaksanakan salat dengan baik.
Sebagian besar ulama sepakat bahwa ekspresi emosi yang alami, seperti menangis, tidak mengganggu keabsahan salat. Bahkan, beberapa menganggapnya sebagai tanda kekhusyukan dan keikhlasan dalam ibadah. Namun demikian, jika menangis tersebut mengganggu konsentrasi hingga mengakibatkan kelalaian dalam gerakan atau bacaan yang penting dalam salat, maka itu bisa menjadi masalah.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para imam mazhab mengenai hukum menangis saat salat. Menurut Imam Hanafi, menangis saat salat karena sakit atau musibah yang menimpa dapat membatalkan salat. Namun, jika menangis karena mengingat surga atau neraka, maka tidak membatalkan salat.
Menurut Imam Hambali, jika tangisan keluar ketika salat tetapi bisa ditahan, maka hukumnya makruh dan tidak membatalkan salat. Namun, jika tangisan dibiarkan keluar tanpa ditahan, maka dapat membatalkan salat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, menangis saat salat baik disengaja maupun tidak disengaja tidak membatalkan salat, asal jangan sampai keluar suara dengan sengaja. Namun, jika keluar suara karena tidak sengaja, maka salat tetap sah.
Penting untuk diingat bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang, yang memahami perasaan dan emosi kita. Ketika seseorang menangis dengan tersedu-sedu dalam salat, itu bisa menjadi momen pengungkapan yang jujur dan mendalam di hadapan-Nya. Namun, yang terpenting adalah tetap berusaha menjaga kualitas dan konsentrasi dalam salat, sambil membiarkan ekspresi emosi tersebut mengalir dengan alami.