Kisah Nabi Isa yang Menerima Kitab Injil
30 Mei 2024
BAITULLAH.CO.ID – Nabi Isa adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia. Dalam tradisi Islam, Nabi Isa adalah putra dari Maryam, yang lahir tanpa ayah sebagai mukjizat dari Allah. Salah satu aspek penting dalam kehidupan Nabi Isa adalah penerimaan Kitab Injil, yang merupakan salah satu dari empat kitab suci yang diakui dalam Islam selain Taurat, Zabur, dan Al-Qur'an.

Nabi Isa lahir di tengah-tengah Bani Israil dalam kondisi yang sangat menantang. Ibunya, Maryam, adalah wanita yang sangat saleh dan taat beribadah. Ketika Maryam mengandung Isa tanpa melalui proses pernikahan, hal ini menjadi ujian besar baginya. Namun, dengan izin Allah, Maryam melahirkan Isa di bawah pohon kurma, yang memberikan perlindungan dan makanan bagi Maryam.

Baca Juga: Doa-Doa yang Dapat Diamalkan Saat Ibadah Haji

Sejak lahir, Nabi Isa telah menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah melalui berbagai mukjizat. Ketika masih bayi dalam gendongan Maryam, Isa berbicara untuk membela ibunya dari tuduhan masyarakat. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an:

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
(Isa berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi") - QS. Maryam [19]: 30

Mukjizat lainnya yang diberikan kepada Nabi Isa termasuk menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penyakit kusta, dan bahkan menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Semua mukjizat ini meneguhkan kenabiannya di hadapan Bani Israil.
 

Penerimaan Kitab Injil

Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa sebagai petunjuk dan cahaya bagi umatnya. Injil, yang berarti "kabar gembira," mengandung ajaran-ajaran yang menegaskan tauhid, mengajak manusia untuk berbuat kebajikan, dan memperingatkan mereka dari perilaku menyimpang. Dalam Al-Qur'an disebutkan:

وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
(Dan Kami iringi jejak mereka dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa) - QS. Al-Ma'idah [5]: 46

Injil yang diterima Nabi Isa mengandung ajaran-ajaran dasar tentang moralitas, kasih sayang, dan kebenaran. Isa menekankan pentingnya beribadah kepada Allah dengan tulus, mencintai sesama manusia, dan menolong mereka yang membutuhkan. Salah satu ajaran penting dalam Injil adalah tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, yang disebut sebagai "Ahmad" dalam Al-Qur'an.
 

Perjuangan Nabi Isa

Nabi Isa menghadapi banyak tantangan dan penentangan dari kaumnya, terutama dari pemimpin-pemimpin agama Bani Israil yang merasa terancam oleh ajarannya. Meskipun demikian, Isa tetap teguh dalam menyampaikan risalah Allah. Ketika konspirasi untuk menangkap dan menyalibkannya semakin kuat, Allah menyelamatkan Nabi Isa dengan mengangkatnya ke langit.

Baca Juga: Kisah Nabi Isa yang Menurunkan Hidangan dari Langit
 

Nabi Isa dalam Islam dan Kedatangannya Kembali

Dalam ajaran Islam, Nabi Isa tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah ke langit. Dia diyakini akan kembali ke dunia menjelang Hari Kiamat untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, serta mengalahkan Dajjal (Anti-Kristus). Kedatangan kembali Nabi Isa adalah salah satu tanda-tanda besar menjelang akhir zaman.

Kisah Nabi Isa yang menerima Kitab Injil merupakan salah satu kisah penting dalam sejarah kenabian. Isa, dengan mukjizat-mukjizatnya dan ajaran-ajaran Injil, menunjukkan kasih sayang Allah dan petunjuk bagi manusia. Dalam tradisi Islam, Isa adalah nabi yang sangat dihormati dan merupakan simbol keteguhan iman dan kesabaran dalam menghadapi ujian. Semoga kisah Nabi Isa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk selalu berpegang teguh pada ajaran agama dan berbuat kebaikan di dunia.
Sumber