Kisah Abdurrahman bin Auf, Sahabat Rasulullah yang Teguh pada Prinsip Bisnis Islami
18 Juli 2024
BAITULLAH.CO.ID – Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dikenal dengan kekayaan dan kemampuannya dalam berdagang. Meskipun ia memiliki harta yang melimpah, Abdurrahman selalu memegang teguh prinsip-prinsip bisnis Islami yang membuatnya dihormati di kalangan kaum Muslimin.

Baca Juga: Haid pada Saat Ibadah Umrah? Berikut Tips Ibadah yang Bisa Dilakukan

Abdurrahman bin Auf dilahirkan dalam keluarga kaya di Makkah. Setelah memeluk Islam, ia menjadi salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman meninggalkan semua harta kekayaannya di Makkah. Namun, keteguhannya dalam prinsip-prinsip bisnis membuatnya sukses kembali dalam waktu singkat.
 

Prinsip-Prinsip Bisnis Abdurrahman bin Auf

1. Kejujuran dalam Berdagang
Abdurrahman bin Auf selalu jujur dalam setiap transaksi bisnisnya. Ia tidak pernah menipu atau menyembunyikan cacat barang dagangannya. Kejujuran ini membuatnya dipercaya oleh banyak orang.
 
2. Keadilan dan Keadilan Harga
Ia selalu memastikan bahwa harga barang yang dijualnya adil dan sesuai dengan nilai sebenarnya. Abdurrahman tidak pernah mengambil keuntungan yang berlebihan dan selalu memperhatikan kesejahteraan pembeli.
 
3. Etika dan Adab dalam Bisnis
Dalam setiap interaksi bisnis, Abdurrahman bin Auf selalu menunjukkan etika yang baik dan adab yang mulia. Ia menghormati setiap pelanggan dan rekan bisnisnya, serta menghindari perilaku yang dapat merugikan orang lain.
 
4. Kerja Keras dan Ketekunan
Ketekunan dan kerja keras menjadi kunci utama kesuksesan Abdurrahman bin Auf. Meskipun telah kehilangan seluruh hartanya saat hijrah, ia tidak menyerah dan terus bekerja keras hingga mencapai kesuksesan kembali.
 
5. Berkah dan Keberkahan
Abdurrahman selalu mengingat bahwa setiap rezeki yang diperolehnya adalah berkah dari Allah SWT. Ia tidak segan-segan untuk berbagi dengan orang lain, termasuk menyumbangkan sebagian besar hartanya untuk kepentingan umat dan jalan Allah.
 
Salah satu kisah yang menunjukkan keteguhan prinsip Abdurrahman bin Auf adalah saat ia menawarkan separuh hartanya kepada saudara Muhajirinnya yang baru tiba di Madinah. Ia berkata kepada Sa’ad bin Rabi’, "Saudara, aku memiliki dua kebun, dua istri, dan harta yang banyak. Aku akan memberikan separuh hartaku dan salah satu kebunku untukmu. Pilihlah salah satu dari kedua istriku, maka aku akan menceraikannya sehingga kamu bisa menikahinya."

Sa’ad bin Rabi’ terharu dengan kemurahan hati Abdurrahman dan menjawab, "Semoga Allah memberkahi hartamu, istrimu, dan keluargamu. Tunjukkan saja kepadaku pasar, agar aku bisa mencari nafkah sendiri."
 
Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai dermawan yang selalu membantu umat Islam. Pada Perang Tabuk, ia menyumbangkan 500 ekor kuda dan 1.500 unta beserta perbekalan untuk pasukan Muslim. Rasulullah SAW pernah bersabda tentang dirinya, "Abdurrahman bin Auf adalah bagian dari surga."

Baca Juga: Kisah Said bin Zaid, Sahabat Rasulullah dengan Doa yang Tidak Pernah Tertolak
 
Abdurrahman bin Auf adalah contoh teladan bagi umat Muslim dalam menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip Islami. Kejujuran, keadilan, etika, kerja keras, dan keberkahan dalam berdagang menjadikannya sosok yang dihormati dan diberkahi oleh Allah SWT. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa kesuksesan sejati dalam bisnis tidak hanya diukur dari harta yang dimiliki, tetapi juga dari keberkahan dan manfaat yang diberikan kepada orang lain.
Sumber