BAITULLAH.CO.ID - Menjalankan puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Puasa ini jatuh pada tanggal 10 Muharram, yang memiliki banyak keutamaan dan sejarah yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam Islam. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama mengenai apakah puasa Asyura harus disertai dengan puasa Tasu'a, yaitu puasa pada tanggal 9 Muharram.
Baca Juga: PPIH Fasilitasi Jemaah Sakit untuk Kunjungan ke Ka'bah dan Raudhah
Puasa Asyura memiliki sejumlah keutamaan yang tercatat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di antaranya adalah:
Di kalangan ulama fiqh, terdapat perbedaan pendapat apakah puasa Asyura harus diikuti dengan puasa Tasu'a atau tidak. Beberapa ulama berpendapat bahwa disunnahkan untuk puasa Tasu'a dan Asyura, berdasarkan hadis yang menunjukkan anjuran untuk puasa pada kedua hari tersebut.
Dalam hal ini, umat Islam diperbolehkan untuk menjalankan puasa Asyura tanpa harus disertai dengan puasa Tasu'a. Hal ini berdasarkan pemahaman bahwa puasa Asyura sendiri memiliki keutamaan dan anjuran yang cukup kuat dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun, bagi yang ingin mengamalkan puasa Tasu'a sebagai tambahan amal ibadah, hal itu juga sangat dianjurkan dan mendatangkan pahala yang besar.
Baca Juga: Puasa Tasua dan Asyura, Keistimewaan dan Perbedaannya di Bulan Muharram
Keputusan untuk menjalankan puasa Asyura tanpa Tasu'a atau bersamaan dengan Tasu'a merupakan pilihan yang bisa diambil dengan mempertimbangkan pendapat ulama serta niat tulus dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga amalan puasa Asyura ini menjadi pintu kebaikan dan mendatangkan berkah bagi umat Islam di seluruh dunia.