Doa Tolak Bala, Begini Tradisi dan Makna di Hari Rebo Wekasan
26 Juli 2024
BAITULLAH.CO.ID – Rebo Wekasan, atau sering juga disebut Rabu Pungkasan, adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah. Hari ini diyakini oleh sebagian umat Islam sebagai hari yang penuh dengan berbagai musibah dan bencana. Untuk menangkal musibah tersebut, umat Islam di beberapa daerah melakukan amalan khusus yang dikenal dengan Doa Tolak Bala. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang Doa Tolak Bala, latar belakang, dan makna dari tradisi ini.

Baca Juga: Surat An-Nahl Ayat 15, Penjelasan di Balik Penciptaan Gunung
 
Asal Usul dan Latar Belakang Rebo Wekasan
Rebo Wekasan berasal dari kepercayaan tradisional yang menyatakan bahwa pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT menurunkan banyak musibah dan bencana ke dunia. Meskipun tidak semua umat Islam mempercayai atau merayakan hari ini, namun tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya Islam di beberapa daerah, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan sebagian wilayah Timur Tengah.
 
Amalan dan Tradisi Doa Tolak Bala
Pada hari Rebo Wekasan, umat Islam biasanya mengadakan berbagai macam amalan untuk memohon perlindungan Allah SWT dari segala bentuk bala dan musibah. Beberapa amalan yang biasa dilakukan antara lain:
  1. Shalat Sunnah, Beberapa orang melaksanakan shalat sunnah khusus pada malam atau siang hari Rebo Wekasan sebagai bentuk permohonan perlindungan.
  2. Pembacaan Doa Tolak Bala, Doa ini dibaca dengan harapan agar Allah SWT menjauhkan mereka dari segala macam bencana dan kesulitan.
  3. Sedekah, Banyak juga yang memberikan sedekah pada hari ini dengan niat tolak bala, karena sedekah diyakini bisa menghapus dosa dan menghindarkan dari musibah.
  4. Membaca Surat Yasin, Membaca Surat Yasin tiga kali, masing-masing dengan niat berbeda: untuk keselamatan, tolak bala, dan memohon keberkahan.
 
Berikut adalah salah satu contoh Doa Tolak Bala yang sering dibaca pada hari Rebo Wekasan:

"Allāhumma innā nas'aluka ridāka wal-jannah, wa na'ūdzubika min sakhatika wannār, wa na'ūdzubika min kulli dā'in, wa bala'in, wa fitnatin, wa syarril-asyā'. Allāhumma bika nadfa'u mā naḥnu fīhi minan-nā'imi wal-bala'."
 
Artinya: "Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga, dan kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan neraka, serta kami berlindung kepada-Mu dari segala penyakit, bencana, fitnah, dan kejahatan segala sesuatu. Ya Allah, dengan kuasa-Mu kami menghindarkan diri dari apa yang kami hadapi, baik dari nikmat maupun bencana."
 
Makna dan Hikmah Doa Tolak Bala
Membaca Doa Tolak Bala pada hari Rebo Wekasan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya senantiasa memohon perlindungan Allah SWT dari segala macam bahaya. Selain itu, doa ini juga menjadi sarana untuk memperkuat iman dan taqwa, serta meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Doa Tolak Bala juga mencerminkan kepasrahan dan ketergantungan umat Islam kepada Allah SWT dalam menghadapi segala macam cobaan dan ujian hidup. Melalui doa ini, umat Islam diajak untuk selalu berdoa dan berusaha dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, serta meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak dan izin Allah SWT.

Baca Juga: Hati-hati! Doa Orang yang Terzalimi Bisa Terkabul, Begini Penjelasannya
 
Doa Tolak Bala yang dibaca pada hari Rebo Wekasan merupakan salah satu tradisi keagamaan yang sarat makna dan hikmah. Meskipun tidak semua umat Islam mempercayai atau merayakan Rebo Wekasan, namun bagi mereka yang melakukannya, tradisi ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya dari segala bentuk musibah dan bencana. Semoga dengan mengamalkan doa ini, kita senantiasa dilindungi dan diberkahi oleh Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan.
Sumber