Baitullah - Siapa disini yang tidak tahu Air Zam-Zam? Ya, hampir semua orang mengetahui Air Zam-Zam. Salah satu Air yang berada di Tanah Suci yakni Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Biasanya, para jamaah yang sedang melaksanakan Ibadah Umroh dan Haji sering kali membawa Air Zam-Zam ini sebagai oleh-oleh ke Tanah Air.
Dalam Bahasa Arab zam-zam berarti “Banyak” atau “Melimpah Ruah”. Pengertian ini sama dengan kondisi Air Zam-Zam yang tidak pernah kering selama beribu-ribu tahun.
Air Zam-Zam muncul pertama kali pada saat Nabi Ismail yang masih bayi kehausan bersama dengan Ibunya yaitu Siti Hajar, ditengah Gurun Pasir. Siti Hajar berlari kecil dari Bukti Shafa dan Bukti Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari sumber air yang nantinya bisa di minum. Tidak hanya itu, Siti Hajar berlari sambil berteriak barangkali ada orang yang berada di Gurun Pasir tersebut, sehingga ia bisa meminta air kepadanya. Air Zam-Zam ini muncul ketika malaikat Jibril diutus Allah untuk menghentakan kakinya, sehingga mengeluarkan Air Zam-Zam tersebut.
Dokumen Sejarah mengatakan, pada zaman itu diperkirakan tahun 1910 SM, sehingga jika disesuaikan dengan kalender Hijriah, Air Zam-Zam sudah berusia 4.000 tahun.
Dengan begitu, menimbulkan pertanyaan Air Zam-Zam yang tidak pernah mengering bahkan sudah ribuan tahun.
Dilansir dari Egypt Today, 16 Agustus 2018, Abbas Sharaqi, Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute, mengatakan, Air di sumur Zam-Zam tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan. “Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa ia adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah bisa diperbarui, seperti di sumur Zam-Zam,” kata Profesor Sharaqi.
Sharaqi lalu membandingkan Air di sumur Zam-Zam dengan Oasis Nubian yang terletak di Gurun Sebelah Barat. Menurut Sharaqi, Oasis itu tidak dapat diperbarui. "Airnya tidak bisa memperbarui diri mereka sendiri selama bertahun-tahun," kata dia.
“Sumur zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak ada hujan di Arab Saudi, mungkin airnya akan habis. Namun, mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus ada,” tambah Profesor Sharaqi
Baca Juga : Lakukan! 5 Syarat Agar Doa Terkabul