Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Memerdekakan Budak Wanita Muslimah
20 Agustus 2024
BAITULLAH.CO.ID – Pada masa awal Islam di Makkah, umat Islam menghadapi perlawanan keras dari tokoh-tokoh Quraisy, termasuk terhadap para budak. Budak-budak Muslim, yang sering menjadi sasaran kekejaman, menerima perlakuan sangat berat. Namun, Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat setia Nabi Muhammad SAW dan khalifah pertama Islam, menunjukkan kepedulian luar biasa dengan memerdekakan beberapa budak wanita Muslimah dari penderitaan mereka.

Baca Juga: 6 Tips Hemat Belanja Oleh-oleh Haji dan Umrah

Abu Bakar Ash-Shiddiq, dikenal dengan kedermawanan dan keberaniannya, menggunakan hartanya untuk membebaskan budak-budak Muslim dari penindasan. Berikut adalah beberapa budak wanita yang dimerdekakan oleh Abu Bakar:
 
1. Bilal bin Rabbah
Bilal adalah budak Habasyah milik Umayyah bin Khalaf. Setelah menerima penyiksaan berat, termasuk dipaksa berbaring di bawah batu besar dan dijemur di bawah matahari terik, Bilal tetap teguh pada imannya. Abu Bakar membelinya dengan harga lima tali perak (atau tujuh uqiyyah) untuk membebaskannya.
 
2. Abu Fakihah
Abu Fakihah, dikenal juga sebagai Aflah bin Yasar, adalah budak Safwan bin Umayyah. Ia mengalami penyiksaan berat hingga dianggap mati. Abu Bakar, yang kebetulan lewat, membeli dan membebaskannya dari siksaan tersebut.
 
3. Amir bin Fuhairah
Amir bin Fuhairah, budak Tufail bin Abdullah bin Sakhbarah, juga dianiaya oleh majikannya. Abu Bakar membeli Amir dan membebaskannya. Amir kemudian membantu Abu Bakar dengan menggembalakan kambing dan turut mendampingi Rasulullah SAW dalam hijrah ke Madinah.
 
4. Zinnirah
Zinnirah ar-Rumiyah, budak perempuan Romawi, adalah salah satu penganut Islam awal yang mengalami penganiayaan. Setelah buta karena penyiksaan, Allah mengembalikan penglihatannya. Abu Bakar membeli dan memerdekakan Zinnirah, meskipun penindasan yang dialaminya tidak menghentikan keimanannya.
 
5. Budak Perempuan Amr bin Mu’mil dan Nahdiyah serta Putrinya
Budak perempuan milik Amr bin Mu’mil juga dianiaya, dan Abu Bakar memerdekakannya. Selain itu, ia juga membeli dan membebaskan Nahdiyah dan putrinya, yang sebelumnya merupakan budak milik perempuan Bani Abdid Daar.
 
Abu Bakar Ash-Shiddiq menggunakan kekayaannya untuk memerdekakan budak-budak ini bukan hanya untuk memberikan kebebasan fisik tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Meskipun ayahnya, Abu Quhafah, sempat mengkritiknya karena memilih budak-budak lemah, Abu Bakar tetap teguh. Ia menjelaskan bahwa tujuannya adalah semata-mata untuk meraih ridha Allah.

Baca Juga: Kisah Abu Bakar Sahabat Rasulullah yang menyelamatkan Bilal bin Rabah dari siksaan Umayah
 
Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam memerdekakan budak wanita Muslimah menggambarkan komitmennya terhadap keadilan dan kemanusiaan. Kisah ini menjadi teladan penting dalam menunjukkan bagaimana tindakan kebaikan dan keadilan harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.
Sumber