Kisah Nabi Ismail yang Hendak Disembelih oleh Nabi Ibrahim, Berubah Menjadi Seekor Kambing
- byNaswa
- 28 Februari 2024

BAITULLAH.CO.ID – Nabi Ismail merupakan putra pertama dari Nabi Ibrahim As
bersama dengan Siti Hajar. Pada malam ke-8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa taala untuk menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim meragukan bahwa mimpi tersebut adalah wahyu, ia khawatir mimpi tersebut datangnya dari setan. Di pagi harinya, beliau yarwi (berbicara) dengan dirinya, apakah ini mimpi kosong ataukah wahyu Allah? Jadi, hari itu dinamakan hari tarwiyah. (al-Mughni, 3/364).
Baca Juga : Ingin Diberikan Rezeki yang Berlimpah? Amalkan Doa Ini Setelah Shalat Subuh
Kemudian, pada malam ke-9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim kembali bermimpi. Ia yakin dan mengenali (ya’rifu) bahwa itu adalah perintah Allah SWT. Jadi, hari itu dinamakan hari Arafah. Lalu, untuk melaksanakan perintah tersebut, Nabi Ibrahim menyembelih (yanharu) Ismail pada hari ke-10 Dzulhijjah. Jadi, hari itu dinamakan hari Nahrun (penyembelihan).
Ibrahim mengatakan kepada istrinya, Hajar, untuk memandikan dan memakaikan pakaian serta minyak wangi terbaik kepada Ismail. Banyak orang bertanya, berapakah umur Ismail saat itu?
Dalam surah Ash Shaffat ayat 102, Allah berfirman mengenai ini.
“Ketika anaknya sudah bisa membantu ayahnya bekerja…”
Jadi, ada yang menyimpulkan bahwa Ismail berusia 12 tahun, yaitu usia ketika seorang anak sudah dapat membantu pekerjaan ayahnya.
Selama menuju penyembelihan, iblis tak mau melewatkan kesempatan sedikit pun untuk menggoda.
Iblis mendatangi Nabi Ibrahim dan berniat menggoyahkannya. Iblis berkata, “Bagaimana mungkin engkau tega menyembelih anakmu, yang engkau idam-idamkan kehadirannya selama berpuluh-puluh tahun?”
Namun, Nabi Ibrahim menjawab lantang, bahwa hal itu adalah perintah Allah SWT, tak mungkin ia melanggarnya. Nabi Ibrahim pun melempar batu kepada Iblis. Gagal menggoda Nabi Ibrahim, iblis pun mendatangi Hajar. Iblis berkata: “Wahai Hajar, tahukah engkau bahwa suamimu akan menyembelih anakmu yang tercinta? Mengapa engkau diam saja? Cepat, hentikan dia!”
Namun Hajar menjawab bahwa ia tidak pernah mendengar suaminya melakukan hal itu. Lalu, ia bertanya kepada iblis, apa yang dikatakan Nabi Ibrahim?
Iblis menjawab bahwa Nabi Ibrahim mengatakan penyembelihan itu adalah perintah Allah SWT.
“Jika itu adalah perintah Allah, maka aku akan percaya kepadanya,” ucap Hajar sembari melempar batu kepada iblis.
Iblis gagal menggoyahkan pasangan tersebut. Ia pun berlari ke Ismail, sang anak yang akan disembelih. Iblis mengatakan,
“Wahai Ismail, tidakkah engkau marah terhadap apa yang dilakukan ayahmu? Engkau akan disembelihnya.”
Namun, Ismail dengan keimanan yang tinggi menjawab,
“Jika itu adalah perintah Allah, aku percaya kepada ayahku dan aku rela disembelih sebagai bukti keimananku.
Iblis pun dilempar batu sebanyak tiga kali oleh Nabi Ibrahim, Hajar, dan Ismail sehingga kelak pelemparan batu tersebut lazim dilakukan oleh para jemaah umroh dan haji yang dikenal dengan melempar jumroh