Pengembangan Haji Ramah Lansia, Dirjen PHU Tekankan Pentingnya Adaptasi untuk Ageing Society
20 Agustus 2024
BAITULLAH.CO.ID – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU), Hilman Latief, mengungkapkan pentingnya pengembangan sistem haji ramah lansia pada acara penutupan Orientasi Penguatan Moderasi Beragama Angkatan ke-VI di Bogor, Jawa Barat. Hilman menekankan bahwa jemaah haji ke depan akan didominasi oleh lansia, mengingat banyaknya calon haji yang menunggu giliran selama 10-12 tahun.

Baca Juga: Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Memerdekakan Budak Wanita Muslimah

“Indonesia akan menghadapi fenomena ageing society, di mana populasi baby boomers akan semakin menua,” kata Hilman pada Kamis malam (15/8/2024).

“Oleh karena itu, penting untuk terus menjaga dan mengembangkan haji ramah lansia agar para jemaah yang lebih tua dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.”

Hilman juga menjelaskan bahwa sejak Januari 2022, pihak Arab Saudi telah memulai kajian mengenai fikih taysir, yaitu fikih yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pelaksanaan haji. “Kami telah berdiskusi dengan berbagai lembaga keagamaan di Indonesia, seperti MUI dan Muhammadiyah, untuk memastikan penerapan fikih ini sesuai dengan kebutuhan jemaah yang beragam,” tambahnya.

Selain itu, Hilman menekankan pentingnya perspektif moderasi dalam manasik haji untuk mengantisipasi perubahan dan inovasi yang diterapkan. “Moderat dalam fikih memerlukan edukasi yang baik dan proses literasi yang panjang, terutama dalam konteks pelayanan kepada jemaah,” ujarnya.

Sebanyak 50 pegawai Ditjen PHU mengikuti Orientasi Penguatan Moderasi Beragama Angkatan ke-VI di Bogor, yang bertujuan untuk membekali ASN dengan pemahaman moderasi yang baik dalam pelayanan haji. Hilman berharap, para peserta dapat menerapkan sikap moderat dalam tugas mereka, terutama dalam layanan kepada jemaah haji.

Baca Juga: Rakernas Evaluasi Haji 1445 H Bahas Peningkatan Kualitas

Dengan penekanan pada pengembangan haji ramah lansia dan penerapan fikih taysir, Hilman berharap bahwa ibadah haji ke depan dapat menjadi lebih inklusif dan nyaman bagi semua jemaah, khususnya yang berusia lanjut.
Sumber
bpkh.go.id