Kisah Umar bin Khattab dan Pemuda Penggembala Kambing yang Jujur
26 Agustus 2024
BAITULLAH.CO.ID – Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab R.A,  khalifah kedua setelah Abu Bakar as-Siddiq R.A, dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat peduli dengan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu kisah yang menggambarkan kebijaksanaan dan keadilan beliau adalah kisah mengenai seorang pemuda penggembala kambing.

Baca Juga: 7 Penyebab Doa Tidak Terkabul, Kamu Harus Tahu!
 
Pada suatu hari, Umar bin Khattab R.A, melakukan kunjungan rutin ke pedalaman kota Madinah untuk memastikan kondisi rakyatnya. Ketika berjalan di suatu padang yang luas, beliau melihat seorang pemuda yang tampaknya sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar, yang dikenal dengan kesederhanaannya dan rasa ingin tahunya yang besar, mendekati pemuda tersebut.

“Assalamu’alaikum,” sapa Umar dengan ramah.

“Wa’alaikumussalam,” jawab pemuda itu dengan sopan.

Umar pun memulai percakapan. “Siapa nama kamu, anak muda?”

“Saya adalah penggembala kambing,” jawab pemuda itu.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Umar lagi.

“Alhamdulillah, saya baik. Kambing-kambing ini adalah tanggung jawab saya. Saya merawat mereka dengan sepenuh hati,” jawabnya.
 
Umar merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak tentang kehidupan pemuda ini. Dia mulai berbicara dengan pemuda itu tentang kehidupan sehari-harinya dan mendengarkan cerita-cerita tentang kehidupannya yang sederhana dan penuh kerja keras. Setelah beberapa saat berbicara, Umar mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam tentang jujur atau tidaknya pemuda tersebut dalam pekerjaan dan kehidupannya.
 
“Apa kamu pernah merasa tergoda untuk mengambil sesuatu yang bukan milikmu dari kambing-kambing ini?” tanya Umar dengan hati-hati.

Pemuda itu menundukkan kepalanya sejenak, lalu menjawab dengan tegas, “Tidak, saya tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan milik saya. Ini adalah tanggung jawab saya untuk menjaga kambing-kambing ini dan tidak pernah merasa berhak untuk mengambil sesuatu yang bukan milik saya.”
 
Umar terkesan dengan kejujuran pemuda tersebut. Dia tahu betapa sulitnya menjaga integritas dalam hidup sehari-hari, terutama ketika tidak ada pengawasan langsung. Kejujuran pemuda ini benar-benar membuat Umar terkesan dan merasa bangga.
 
Sebagai bentuk penghargaan terhadap kejujuran dan integritas pemuda itu, Umar bin Khattab memberikan beberapa hadiah kepada pemuda tersebut, termasuk sejumlah uang dan barang-barang yang bermanfaat untuk hidupnya. Namun, pemuda itu dengan rendah hati menolak sebagian dari hadiah tersebut, mengatakan bahwa ia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan hanya ingin terus melakukan pekerjaannya dengan baik.
 
“Kamu adalah contoh nyata dari kejujuran dan kerja keras. Allah akan memberkatimu atas ketulusanmu,” kata Umar sambil mengagumi sikap pemuda itu.
 
Setelah pertemuan tersebut, Umar bin Khattab kembali ke kota dengan hati yang penuh rasa syukur dan bahagia, merasa bahwa kejujuran seperti yang ditunjukkan pemuda itu adalah salah satu kebaikan terbesar yang bisa dimiliki seseorang.

Baca Juga: Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Menyelamatkan Nyawa Rasulullah SAW
 
Kisah ini mengajarkan kita pentingnya menjadi jujur dalam setiap aspek kehidupan tidak peduli seberapa kecil atau besar posisi kita dalam masyarakat.
Sumber