Kisah Sahabat Nabi yang Gagal Menjadi Orang Miskin
19 September 2024
BAITULLAH.CO.ID – Abdurrahman bin Auf, dikenal sebagai sahabat nabi yang kaya dan juga dermawan. Namun dengan kekayaannya yang dimiliki, dia justru menangis karena khawatir akan masuk surga paling terakhir. Suatu ketika Rasulullah SAW berkata, Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sehingga dihisabnya palin lama.

Baca Juga: Jemaah, Siap-siap Terpesona! Tips Menikmati Payung Raksasa Masjid Nabawi

Mendegar hal tersebut Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin supaya dapat memasuki surga lenih awal. Agar jatuh miskin, Abdurrahman bin Auf pernah meyedekahkan separuh hartanya pada zaman Nabi. Setelah itu ia bersedekah lagi sebanyak 40.000 dinar yang kebanyakan harta bendanya diperoleh dari hasil perdagangan.

Begitupun saat perang badar yang jumlahnya mencapai 100 orang, dia memberikan santunan 400 dinar kepada masing-masing veteran. Abdurrahman bin Auf juga menyumbangkan 40 ribu dinar, 500 ekor kuda dan 1.500 unta untuk para pejuang. Suatu hari ada salah satu kaum Anshar bernama Sa’ad yang terkenal dengan kekayaannya di Madinah menawarkan harta pada Abdurrahman bin Auf. Akan tetapi, saat itu penawaran ditolak dan dia malah bertanya lokasi pasar yang ada di Madinah saat itu.

Setelah dicari tahu, ternyata harga sewa pasar di Madinah sangat mahal, banyak orang-orang yang ingin bergadang namun tidak ada modal besar untuk menyewa tempat. Dengan peluang dan inisiatifnya Abdurrahman bin Auf membeli tanah itu dan menjadikannya sebagai kavling-kavling pasar.

Sesaat tanah tersebut dibeli, ia pun segera membagi tanah menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama besarnya. Abdurrahman kemudian mempersilahkan siapa pun untuk berdagang di atas tanah tersebut tanpa dikenakan biaya. Abdurrahman bin Auf pernah memberikan 200 uqiyah emas (1 uqiyah setara dengan kurang lebih 31 gram) untuk memenuhi kebutuhan logistic selama perang Tabuk.

Saat ada seruan untuk berinfak dari Rasulullah SAW, ia tidak pernah berpikir panjang dan ragu-ragu. Tidak hanya itu, dia juga pernah bersedekah dengan membeli kurma yang hampir busuk dari para sahabat di Madinah. Semua pedagang pun sontak gembira karena kurma mereka bisa dijual, begitupun Abdurrahman bin Auf yang senang dan berharap akan jatuh miskin.

Namun, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan mengaku berasal dari utusan Yaman. Dia memberitahu bahwa di negerinya sedang terkena wabah penyakit menular, sehingga Rajanya mengutus dirinya untuk mencari kurma busuk. Menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu. Akhirnya utusan raja Yaman tersebut memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf denga harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Baca Juga: Kisah Sahabat Rasulullah yang Suka Bergurau, Nu’aimin

Begitulah di saat Abdurrahman bin Auf merelakan semua hartanya agar tidak jatuh miskin, saat itu pula Allah memberikan limpahan harta berkali-kali lipat untuknya. Dan konon katanya Abdurrahman bin Auf memiliki rekening aktif sampai sekarang yang diwakafkan untuk kaum Muslimin.
Sumber