Kisah Kerikil di Perut Rasulullah SAW
07 Oktober 2024
BAITULLAH.CO.ID – Dikisahkan, pada suatu malam, para sahabat berbaris rapi di belakang Rasulullah SAW hendak melaksanakan salat diantara mereka ada Umar bin Khattab R.A dan sahabat lainnya.

Baca Juga: Pelajaran Berharga untuk Perempuan, Kisah Dari Isra' Mi'raj

Malam itu ada sesuatu yang tidak biasa, mereka mendengar suara gesekan tulang-tulang sendi, hingga terdengar suara-suara memilukan yaitu krek, krek, krek saat rukuk dan sujud yang bersumber dari arah imam, manusia agung Nabi Muhammad SAW.

Selesai salat, para sahabat saling memandang dengan firasat yang sama, mereka mengira Nabi sedang sakit. Maka, selesai mereka bergerombol mengelilingi Nabi. Saat itu Sayidina Umar memberanikan diri bertanya pada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, apakah Anda sedang sakit?” “Tidak” Jawab Nabi.

Sayyidina Umar kembali bertanya, “Wahai Rasulullah apakah Anda sedang sakit?” “Tidak” Kembali Nabi Jawab. Sayyidina Umar melanjutkan pertanyaannya, “Tapi, wahai Rasulullah, saat salat tadi kami mendengar ada bunyi sendi yang saling bergesekan dari tubuhmu.” “Tidak, aku tidak sedang sakit.” Jawab Nabi menyakinkan para sahabat.  

Karena pertanyaan sahabat tidak berkesudahan, akhirnya dalam keadaan sangat terpaksa Nabi memperjelas jawabannya dengan membuka bajunya. Perlahan Nabi membuka kain yang menutupi perut indahnya. Dan betapa kagetnya pars sahabat melihat ada batu-batu kecil seukuran kerikil dalam kain itu.

Umar pun bertanya, “Wahai Rasulullah, untuk apakah Anda membalut perut dengan batu?” “Aku lapar dan aku tidak memiliki apa-apa untuk dimakan.” Kata Rasulullah SAW menjawab.

Dengan suara bergetar karena sedih Sayyidina Umar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang kami?” Jika Anda kelaparan, tidak mungkin kami tidak akan memberikan makanan paling lezat. Dengan merendahkan suaranya, Umar kembali berkata, “Wahai Rasulullah, kamu semua ya Rasulullah, sahabatmu ini hidup dalam kemakmuran.”

“Tidak wahai Umar,” Jawab Nabi SAW, Nabi melanjutkan penjelasannya, “Aku tahu bahwa kalian tidak hanya akan memberikan makanan lezat padaku, tapi juga harta bahkan nyawa kalian untukku sebagai bukti rasa cinta. Tapi, Umar bagaimanakah nantinya aku akan menghadap Allah SWT dan bagaimana caraku menyembunyikan maliu jika sebagai pemimpin aku menjadi beban atas orang yang aku pimpin.”

“Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah SWT buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tidak yang kelaparan di Akhirat kelak.” Demikian kata Rasulullah yang membuat sahabat tertegun tak sanggup berkata-kata lagi.

Baca Juga: Penipuan di Tanah Suci, Jemaah Hati-hati
Sumber