Baitullah.co.id- Membahasa tentang kemajuan teknologi tidak akan pernah ada habisnya. Tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi ini membuat kemudahan kepada Manusia. Kemudahan teknologi ini sudah bisa kita rasakan manfaatnya di berbagai segi kehidupan sosial dan Masyarakat. Segala bentuk kemajuan ini adalah sesuatu yang patut di syukuri. Kemajuan teknologi ini mempermudah umat islam dalam menjalankan ibadah umroh dan haji ke Tanah Suci. Jarak Indonesia ke Arab Saudi sangatlah jauh, bahkan berbeda benua. Waktu yang dibutuhkan tidaklah sedikit, tapi kita bisa sampai ke Tanah Suci dikarena menggunakan Teknologi pesawat terbang.
Bagi yang pernah melakukan ibadah umroh dan haji, sudah pasti merasakan betapa capek dan letihnya saat melaksanakan tawaf (mengelili kab’bah sebanyak 7 kali) dan sa’i (berlari antara bukit shafa dan Marwah sebanyak 7 kali). Tidak jarang para jamaah, sempat sakit akibat kelelahan selama berada di Tanah Suci. Berbagai kemudahan untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci dilakukan pemerintah Arab Saudi, teknologi digunakan supaya jamaah yang belum terbiasa dengan cuaca Arab Saudi tidak mudah sakit karena kelelahan. Salah satunya, pemerintah menyediakan motor listrik di Masjidil Haram.
Baca Juga : 5 Keutamaan Surat Al-Kahfi, Yuk Amalkan Tiap Hari Jumat!
Dengan adanya motor istrik ini, memudahkan orang tua yang sudah berusia lanjut mapun dengan keterbatasan fisik untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji. Pengunaan motor listrik ini hanya untuk tawaf dan sa’i (dijalur khusus yang telah disediakan) dan tidak dipergunakan untuk diluar Kawasan ka’bah. Banyak jamaah yang berasal dari Indonesia menggunakan motor listrik saat sedang melaksanakan tawaf dan sa’i.
Motor listrik ini tidak disediakan secara gratis ya, kita harus membayar sewa untuk menggunakannya. Tapi tenang saja, biaya sewa motor listrik ini tidak mahal sehingga dapat dijangkau oleh para jamaah, khususnya jamaah Indonesia.
Biaya penyewaan motor listrik ini sekitar 100 Riyal (sekitar Rp 370.000) untuk tawaf dan sa’i. Bentuknya yang unik, motor listrik ini dapat dinaiki oleh dua orang dewasa, sehingga sangat terjangkau biaya sewanya jika kita menaikinya berdua dengan orang tua, teman atau pasangan.
Disarankan, ketika kita hendak akan menggunakan motor listrik ini untuk umroh dan haji, kita bisa membaca doa sendiri tanpa ada yang membimbing. Karena jika menggunakan motor listrik ini otomatis tidak ada yang akan memandu membaca doa selama pelaksanaan ibadah umroh dan haji.
Solusi lain adalah, bagi kita yang belum bisa membaca doa sendiri namun butuh kendaraan untuk umroh dan haji, maka kita bisa menyewa kursi roda di Kawasan Masjdil Haram tersebut. Hanya saja untuk biaya sewanya sedikit lebih mahal sekitar 200 Riyal (Rp 720.000) untuk sekali umroh. Plusnya, kita bisa melaksanakan ibadah umroh diatas kursi roda dan akan didorong selama ibadah bahkan di bimbing secara privat oleh petugas yang berpengalaman.
Banyak sekali kemudahan yang kita rasakan dengan menggunakan teknologi yang ada. Salah satunya untuk kelancaran ibadah umroh dan haji. Rukun-rukun umroh dan haji bisa dilakukan dengan baik hingga tuntas jika keadaan kita sehat bahkan ketika masih muda. Dengan adanya teknologi tentu orang tua yang sudah lanjut usia dan yang keterbatasan fisik bisa melakukan rukun-rukun umroh dan haji dengan tuntas.