Kuota Tambahan Haji 2025: Menag Sebut Bisa Diperoleh Jika Mampu
- byNaswa
- 09 Januari 2025

BAITULLAH.CO.ID - Pada pertemuan yang berlangsung beberapa waktu
lalu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pihaknya belum membahas secara khusus mengenai kuota tambahan haji untuk musim 2025 dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Namun, Menag menegaskan bahwa pada musim haji 2024, kuota tambahan sebanyak 20.000 jemaah sudah menjadi faktor penting dalam pelaksanaan ibadah haji di Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam acara BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, yang dikutip oleh detikHikmah pada Minggu (15/12/2024).
Menag menjelaskan bahwa kuota tambahan haji 2024 sangat krusial bagi Indonesia, mengingat antrean panjang jemaah haji yang terus meningkat. Namun, ia juga menyoroti kendala utama dalam menambah kuota haji, yaitu keterbatasan ruang dan fasilitas di Arab Saudi, terutama di lokasi-lokasi penting seperti Mina, Arafah, dan sekitar Ka'bah, yang sangat terbatas kapasitasnya. "Seandainya Mina tak terbatas, Arafah tak terbatas, sekitar Ka'bah tak terbatas, dan bandara tak terbatas, kita mungkin tidak perlu berkumpul di sini, malam ini," kata Menag.
Tantangan terbesar adalah ketidakseimbangan antara semakin meningkatnya populasi umat Islam dunia dengan kapasitas tempat ibadah dan fasilitas yang ada di Tanah Suci. Pada 2024, jumlah umat Islam di seluruh dunia sudah mencapai 2,2 miliar, menjadikannya sebagai agama dengan jumlah umat yang paling pesat berkembang. Dengan angka yang terus bertambah, tentu saja jumlah jemaah haji dari berbagai negara juga terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan antrean jemaah haji Indonesia semakin panjang, yang sudah menjadi bagian dari kenyataan setiap tahun.
Pada musim haji 2024, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah, dengan tambahan 20.000 kuota. Meskipun ini adalah jumlah yang cukup besar, namun menurut Menag, masih banyak jemaah Indonesia yang harus menunggu dalam antrean untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu, Menag menekankan pentingnya mempersiapkan segala aspek dengan matang agar dapat mengelola lebih banyak jemaah haji Indonesia di masa mendatang.
Namun, Menag juga memberi penjelasan bahwa meskipun ada wacana penambahan kuota haji untuk tahun 2025, itu semua bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesiapan Arab Saudi dalam menyediakan fasilitas yang memadai bagi jemaah haji. "Jika kita mampu carikan jalan keluar, agar tidak terjadi persoalan teknis dan prinsip, maka mungkin lebih dari itu kita bisa peroleh," ujar Nasaruddin.
Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Menag juga menyadari bahwa masalah teknis dan operasional terkait pelaksanaan ibadah haji harus segera diselesaikan agar kuota yang ada dapat digunakan secara efektif. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memang memiliki hak untuk mendapatkan kuota yang lebih besar, namun hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dalam mengelola jemaah agar semuanya bisa berjalan lancar dan tertib.
Dengan adanya wacana kuota tambahan, diharapkan ada solusi terbaik bagi jemaah haji Indonesia untuk mengurangi antrean yang sudah sangat panjang