
BAITULLAH.CO.ID – Pernahkah kamu mendengar sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan”? Sebuah hadits yang menyentuh hati dan penuh peringatan. Ketika para sahabat bertanya siapa yang dimaksud "yang enggan," Rasulullah menjawab:
"Barang siapa yang menaatiku, niscaya ia akan masuk surga. Barang siapa yang bermaksiat kepadaku, maka ia sungguh enggan."
Namun, kenyataannya, sebagian umat Nabi Muhammad SAW tidak langsung masuk surga. Ada yang harus merasakan pedihnya neraka karena amal kebaikannya tidak mampu menutupi dosa-dosanya. Bayangkan, bagaimana rasanya berada di neraka, tempat penuh siksaan yang tiada terperi?
Dalam Kitab Al-Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar, Rasulullah SAW pernah menceritakan kisah yang menggetarkan hati tentang penderitaan seorang umatnya di neraka. Pada hari kiamat, Malaikat Jibril mendapat tugas untuk mengelilingi neraka selama 40.000 tahun.
Di tengah tugas itu, Malaikat Jibril mendengar suara seseorang dari neraka yang memohon kepada Allah "Ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dzal Jalali wal Ikram."
Suara tersebut menarik perhatian Malaikat Jibril. Bagaimana mungkin ada seseorang yang mengingat Allah dengan asma-Nya yang indah, namun tetap berada dalam neraka? Malaikat Jibril yakin bahwa itu adalah umat Nabi Muhammad SAW.
Maka, Jibril segera menghadap Allah SWT dan memohon, “Tuhanku, aku mendengar seorang hamba-Mu memanggil nama-Mu dengan penuh harap. Berilah aku izin untuk menyampaikan syafaat atas nama Nabi-Mu, Muhammad SAW.”
Allah SWT, dengan segala kasih sayang-Nya, memberikan izin kepada Malaikat Jibril untuk menyampaikan syafaat. Namun, ketika pencarian dilakukan, hamba tersebut ditemukan berada di dasar neraka, di tempat yang paling mengerikan. Tubuhnya terbalik, dikelilingi ular dan kalajengking, terikat dengan rantai, dan menghadapi siksaan tiada henti.
Melalui syafaat Malaikat Jibril yang diperkenankan oleh Allah SWT, umat tersebut akhirnya dikeluarkan dari neraka. Kisah ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang tetap mengingat-Nya, bahkan dalam kondisi paling buruk.
Kisah ini mengingatkan kita semua bahwa menjadi umat Rasulullah SAW saja tidak cukup, kita juga harus mengikuti ajarannya. Gunakan waktu yang Allah berikan untuk memperbaiki diri, melakukan lebih banyak kebaikan, dan menjauhi perbuatan dosa. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW dan dijauhkan dari siksa neraka. Aamiin.
Baca Juga: Kisah Siti Masyitoh yang Direbus Hidup-Hidup oleh Fir’aun, Makamnya Mengeluarkan Bau Harum